BI Terus Dorong Akselerasi Pengembangan Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau

0
15
BI Terus Dorong Akselerasi Pengembangan Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau
BI Terus Dorong Akselerasi Pengembangan Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan bahwa Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi untuk mendorong akselerasi pengembangan ekonomi-keuangan inklusif dan hijau antara lain melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 bertajuk “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional” yang digelar secara hybrid di Jakarta, Rabu (29/11/2023) malam.

Diketahui, PTBI merupakan forum strategis yang diselenggarakan setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan BI mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan, prospek dan arah bauran kebijakan BI, serta memperoleh arahan dari Presiden Joko Widodo.

Perry menambahkan, penguatan UMKM dilakukan antara lain melalui peningkatan produktivitas UMKM, terutama melalui pengembangan UMKM pangan yang sejalan dengan GNPIP, transformasi UMKM naik kelas melalui pengembangan UMKM ekspor dan UMKM hijau, serta penguatan dan perluasan program digitalisasi UMKM yang dapat mendorong UMKM masuk ke ekosistem digital dan mengembangkan UMKM digital kreatif.

“Pelaksanaan program tersebut dilakukan melalui sinergi yang erat dengan K/L terkait dan didukung oleh seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia,” tambahnya.

BACA JUGA : Pasar Modal Syariah Gelar Surabaya Sharia Investor City 2023

Menurut Perry, kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth). Karena kebijakan tersebut merupakan satu dari 5 arah kebijakan BI dalam menghadapi ketidakpastian global yang terus meningkat di tengah siklus ekonomi dan keuangan nasional yang masih berada di bawah kapasitas perekonomian potensial.

Sementara empat arah kebijakan BI lainnya adalah kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran serta pendalaman pasar uang dan pasar valas.

“Lima arah kebijakan BI tersebut diperkuat dengan sinergi kebijakan BI dan kebijakan fiskal pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Perry.

Sinergi kebijakan BI juga diperkuat dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah, serta Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Transaksi Pemerintah Pusat dan Daerah (P2DD). Selain juga sinergi kebijakan antara BI dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha juga akan terus diperkuat.

BACA JUGA : Hadir di FGD SMSI Surabaya, Wali Kota Eri Ajak Ratusan Pelajar…

“Bauran kebijakan BI akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Bauran kebijakan tersebut terus disinergikan dengan kebijakan ekonomi nasional sekaligus sebagai pelaksanaan dari amanat Undang-Undang Bank Indonesia serta Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK),” tambah Perry. (JM01)