Dengan Mobile JKN, Izul Lebih Sering Buka Gadget Ketimbang Buka Dompet

0
28
Dengan Mobile JKN, Izul Lebih Sering Buka Gadget Ketimbang Buka Dompet
Dengan Mobile JKN, Izul Lebih Sering Buka Gadget Ketimbang Buka Dompet

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Sejak mengenal Mobile JKN, Zakariya Dzulqarnain yang biasa dipanggil Izul, mengaku sudah jarang buka dompet ketika berobat. Ia mengaku lebih memilih buka gadget atau handphone dari pada membuka dompet dan mengeluarkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) nya.

Izul juga menjelaskan, dengan aplikasi Mobile JKN, ia merasa tidak perlu kuatir lagi untuk berobat, ketika tidak bawa kartu atau lupa bawa dompet.

“Selama HP android saya tidak hilang, saya masih bisa berobat dengan menunjukkan kartu digital yang ada di mobile JKN saya,” ujarnya.

Menurut Izul, bagi pekerja seperti dirinya yang lebih sering buka gadget, kehadiran Mobil JKN sangat membantunya, karena terkadang bisa lupa bawa dompet, tetapi tidak pernah lupa bawa gadget.

“Dulu terkadang saya sering lupa bawa dompet. Dan ini merepotkan ketika sewaktu-waktu harus berobat. Terpaksa pulang dulu ambil kartu BPJSnya. Sekarang hal itu gak pernah terjadi lagi karena dengan android saya, masalah berobat jadi gak ada masalah lagi,” terang Izul.

Baca juga : Dicky : Mobile JKN itu Praktis dan Gak Ribet

Izul juga menceritakan bahwa baru-baru ini dirinya mencoba menggunakan salah satu fitur di aplikasi Mobile JKN yaitu Antrean Online. Dan menurutnya, menu antrean online ini sangat membantu pekerja kantoran yang sering dikejar deadline.

Dengan adanya antrian online ini, ia mengaku tidak perlu lagi datang pagi-pagi sekali ke faskes hanya untuk mengejar nomor terdepan. Setelah mengambil nomor antrean online, ia juga mendapatkan informasi terupdate tentang Antrean yang sedang berjalan.

“Jadi, saya hanya tinggal berangkat dari rumah ke Faskes ketika antrean pasien lain dan antrean saya menyisakan 2 atau 3 antrean lagi. Dan Ketika sampai di faskes, benar-benar tidak perlu duduk, karena sesampainya di faskes, sudah giliran saya untuk dipanggil,” terangnya.

See also  Kawal Ajang Piala AFF U-19 2024, Indosat Perkuat Jaringan di Surabaya

Izul mengaku bahwa ia sangat senang dengan menu antrean online dalam Mobile JKN ini, karena sangat memangkas waktu tunggu di faskes.

Baca juga : Lepas Tim Jelajah Kopi Jatim 2022, Plt. Gubernur Jatim Optimis Angkat…

“Sebelumnya, saya bisa seharian di faskes karena harus mengejar antrian dan menunggu giliran untuk dipanggil dokter. Sekarang dengan antrean online di Mobile JKN, hal itu gak perlu lagi,” lanjut Izul.

Sebagai peserta JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan, Izul mengaku telah beberapa kali menggunakannya untuk berobat. Dan yang paling terakhir, ia menggunakan kartu KISnya untuk cek tentang sakit yang ada di leher.

“Indikasi dari dokter ada potensi permasalahan seperti benjolan di leher bawah. Namun alhamdulillah, sudah mendapat rujukan untuk ke Rumah Sakit, meski masih menunggu waktu sampai bisa berkunjung ke rumah sakit untuk lanjut berobat,” terangnya.

Sejauh pengalamannya, berobat menggunakan layanan BPJS, Izul menjelaskan bahwa ia sangat puas dan gak ada masalah yang sulit.

Baca juga : Presiden Jokowi Dorong Transformasi Polri Jadi Institusi Modern

”Dulu saya pernah menggunakannya juga ketika kaki saya babras setelah kecelakaan. Lalu saya diobati. Dokter pun benar-benar melayani dengan baik. Saya juga mendapatkan obat, dan waktu kapan harus Kembali lagi untuk kontrol di faskes,” terangnya, sambil menambahkan abhwa dokter pun tidak membeda-bedakan pasien JKN atau pasien umum.

Izul juga menceritakan bahwa Ibunya juga berobat dengan menggunakan BPJS. Dan sampai sekarang selalu melakukan rujuk balik ke RS Soewandie untuk check up tentang kondisi syaraf yang sebelumnya menyebabkan kaki ibunya sulit untuk digerakkan untuk berjalan.

“Alhamdulillah, sejauh ini kondisi ibu saya mengalami perkembangan yang baik,” tegasIzul.

See also  Inspirasi Schools Sidoarjo siap Wujudkan Generasi Emas 2045

Diakhir keteranganya Izul berharap, BPJS juga bisa lebih mensosialisasikan Mobile JKN, khususnya kepada mereka-mereka yang gaptek-gaptek, termasuk seperti ibunya.

Sebenarnya dengan Mobile JKN, lanjut Izul, proses berobat akan sangat mudah. Namun bagi mereka yang kurang melek teknologi, tentu ini jadi masalah. Karena itu menurutnya, BPJS Kesehatan bisa membantu dengan cara sosialisasi lebih jauh.

Baca juga : Ini Lima Daerah Jatim Penyumbang Jemaah Haji Terbanyak di Indonesia

“Untuk mereka yang gaptek atau sudah lansia, rasa-rasanya sangat sulit untuk menerima pembaharuan peradaban berupa mobile JKN ini. Karena itu saya berharap ada semacam inovasi-inovasi atau fitur yang dapat mempermudah para lansia dan person yang gaptek untuk memanfaatkan fasilitas luar biasa yang diberikan oleh BPJS Kesehatan,” tutupnya. (JM01)