Surabaya, JATIMMEDIA.COM – DPRD Kota Surabaya kembali soroti banjir yang diakibatkan hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya selama kurang lebih 4 jam di beberapa kawasan Surabaya barat. Salah satunya terjadi di jalan pintu masuk Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI), Senin (5/2/2024) malam.
Menurut Adam Iksani, seorang relawan dari Forum Penanggulangan banjir tingkat Kelurahan, di lokasi pintu masuk PBI banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur mulai pukul 18.00 Wib hingga mulai reda pukul 22.00 Wib.
“Genangan air mencapai ketinggian sekitar 70 cm dan meluap dari jalan raya masuk ke area pintu gerbang PBI. Akibatnya, warga yang pulang kerja motornya mogok akibat diterjang banjir,” terangnya.
Beberapa warga PBI pun mengeluhkan genangan banjir di pintu masuk perum PBI yang selama ini sering terjadi. Menurut mereka, selain karena adanya pembangunan jalan box culvert yang terhenti, jalan masuk perumahan juga tidak ada selokan (saluran air), sehingga air mudah menggenang jika hujan turun, terlebih juga hujan deras bisa dipastikan genangan pasti tinggi.
Mendengar hal itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati menanggapi permasalahan banjir di pintu masuk Perumahan PBI, terjadi karena pembangunan Box Culvert yang belum selesai.
“Jadi, Pemkot Surabaya harus mengevaluasi schedule timeline pengerjaan proyek Box Culvert di wilayah itu,” kata Aning, Selasa (6/2/2024).
Aning mengatakan, jangan sampai pembangunan tersebut akhirnya memberikan dampak yang sedemikian rupa. Pemkot pun harus segera antisipasi jika timeline-nya tidak sesuai, sedangkan saat ini masih musim penghujan dan Pemkot harus segera memberikan solusi.
BACA JUGA : DPRD Surabaya Minta Revitalisasi Kawasan Kota Lama Tetap Pertahankan Nilai Budaya dan Sejarah
“Pemkot harus segera memberikan solusi terkait belum selesainya pengerjaan pembangunan Box Culvert, jangan akhirnya malah menyebabkan banjir,” tegas Aning.
Selain untuk sementara waktu masih bisa ditanggulangi dengan pompa air, namun perlu pula dipikirkan sudetan-sudetan lain untuk mempercepat aliran genangan air ke saluran yang terdekat, agar tidak menyebabkan banjir.
“Dengan demikian, solusi itu diharapkan dapat meringankan masyarakat sekitar yang lalu-lalang di wilayah pengerjaan pembangunan Box Culvert yang belum selesai,” terangnya.
Aning juga menyadari, memang kawasan Surabaya barat ini masih belum memiliki sistem drainase yang holistik atau terkoneksi. Namun harapannya, jika pengerjaan pembangunan Box Culvert ini selesai maka bisa memberikan solusi terbaik untuk pengendalian banjir di wilayah Surabaya barat.
BACA JUGA : DPRD Kota Surabaya Minta Pemkot Sosialisasikan Retribusi Foto dan Video di Balai Pemuda
“Semoga dengan selesainya nanti di tahun 2024 ini dengan anggaran sebanyak Rp 200 Milyar, maka diharapkan dapat memberikan solusi terbaik untuk pengendalian banjir. Dan jangan sampai nanti adanya Recofusing Rasionalisasi terkait dengan anggaran untuk pengendalian banjir di wilayah Surabaya barat,” pungkas Aning. (Adv)