Kadin Jatim Harapkan Sektor Agribisnis Bisa Didorong Lebih Agresif

0
104

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, yang menyatakan bahwa ekspor sektor pertanian pada periode Januari–Juli 2018 mengalami penurunan 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim meminta pemerintah dan pelaku usaha terkait untuk mendorong sektor agribisnis secara agresif, agar mampu memperkuat ketahanan pangan bahkan menguasai pasar ekspor.

“Ini harus ditingkatkan lagi agar pertanian kita semakin maju dan dikenal dunia,” ujar Ketua Kadin Jatim, La Nyalla M. Mattalitti melalui keterangan resmi, Jumat (12/10/2018).

La Nyalla juga mengklaim, sejauh ini Kadin Jatim telah secara aktif mendukung dan terlibat dalam penyelenggaraan Indo Agro International Expo 2018, baik dari sisi kepesertaan maupun pelaksanaan forum-forum Business-to-Business (B2B).

“Kegiatan ini sejalan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov Jatim) dan upaya Kadin dalam mengembangkan agroindustri dan agrobisnis di Jatim guna meningkatkan perekonomian dan daya saing Jatim secara keseluruhan,” lanjutnya.

Diketahui, Gelaran Indo Agro (Indonesia Agriculture), Fishery, Livestock and Plantation International Expo yang berlangsung di Banyuwangi pada 11–16 Oktober 2018, yang digelar dalam rangkaian Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 itu turut ikut memperkenalkan produk pertanian Jatim, sehingga bisa membuka pasar yang lebih luas.

“IMF-World Bank 2018 ini juga diharapkan bisa bermanfaat bagi petani serta industriawan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan hingga perikanan, dan bisa berdampak nyata pada kinerja ekspor sektor pertanian Jatim khususnya dan secara nasional pada umumnya,” imbuh La Nyalla.

Kadin Jatim juga mengapresiasi penyelenggara Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) yang berkomitmen dan berkontribusi membantu petani dan pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional. (JM01)