Jakarta, JATIMMEDIA.COM – SCG kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kehidupan yang berkelanjutan dan pentingnya praktek ekonomi sirkular. Hal tersebut dibuktikan dengan menyumbangkan 120 kursi unik yang terbuat dari kertas, kepada Sekretariat ASEAN. Acara serah terima dilakukan langsung oleh Presiden Packaging Business, Wichan Jitpukdee, sebagai satu dari tiga bisnis utama SCG; di kantor Sekretariat ASEAN.
Selama beberapa tahun terakhir, SCG dengan lantang menggaungkan pentingnya praktek ekonomi sirkular di berbagai tingkatan. SCG berkomitmen untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di wilayah tempatnya beroperasi, termasuk di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan peran ASEAN sebagai forum yang mempromosikan dan menumbuhkan kepercayaan, serta mendukung dunia bisnis dalam hal kerja sama ekonomi yang lebih erat di antara negara-negara anggotanya.
“Indonesia selalu mendapat tempat yang istimewa di hati kami, dan hari ini kami merasa sangat terhormat bisa berada di hadapan para tokoh penting di kantor Sekretariat ASEAN untuk mendukung inisiatif pertemuan ramah lingkungan atau Green Meeting,” terang Wichan Jitpukdee, President Packaging Business SCG, sambil menambahkan bahwa 120 furnitur kertas untuk kantor Sekretariat ASEAN ini dibuat dari 100% bahan daur ulang yang bisa didaur ulang kembali.
Furnitur berbentuk kursi yang terbuat dari kertas ini diyakini akan mencuri perhatian dan akan menjadi pembeda bagi pertemuan komite perwakilan tetap ASEAN kali dan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya di kantor Sekretariat ASEAN.
Selain karena material yang sepenuhnya terbuat dari bahan daur ulang, furnitur kertas SCG juga memiliki bentuk yang unik, dan desainnya tercetak dari tinta berbasis air, tersedia dalam aneka ragam desain.
“Furnitur kertas SCG ini juga kuat, mudah digunakan, disimpan dan bahkan diangkut,” tambah Jitpukdee.
SCG Dukung Kerjasama Ekonomi Lebih Erat
Lebih jauh, Jitpukdee juga menambahkan bahwa SCG sangat mendukung peran ASEAN demi mendorong negara-negara anggotanya untuk kerja sama ekonomi yang lebih erat dalam perdagangan, layanan dan investasi, serta bergerak menuju pasar tunggal dan basis produksi untuk meningkatkan daya saing.
SCG yang telah berkembang dan tumbuh di tingkat regional ini, lanjut Jitpukdee, selalu memegang prinsip untuk bisa memberi timbal balik kepada masyarakat, dan caranya adalah dengan gagasan ekonomi sirkular. Konsep yang mengusung peningkatkan efisiensi pengelolaan limbah, bahan baku, masa pakai produk, dan energi.
“Selama 10 tahun terakhir SCG telah menginisiasi forum pertemuan para pemimpin dunia, termasuk dari Indonesia, untuk bertukar pikiran mengenai praktek ekonomi sirkular. Dengan penuh kegembiraan kami sampaikan pula bahwa untuk pertama kalinya kami akan mengadakan forum serupa di luar Thailand pada tahun ini, dan Indonesia akan menjadi tuan rumahnya. Kami percaya pentingnya kolaborasi antar para pemimpin, pelaku bisnis dan para pemangku kepentingan lainnya, mampu mendukung suksesnya praktek ekonomi sirkular agar terwujud kehidupan yang berkelanjutan, demi masa depan lebih baik untuk anak cucu kita kelak.” tutup Wichan. (JM02)