Lombok, JATIMMEDIA.COM – Slow Food and Yoga Festival ke-3 kembali digelar pada 18 hingga 21 April 2024 mendatang di Pulau Gili Air, NTB, Lombok. Festival ini merupakan festival pertama setelah pandemi yang menghadirkan pengalaman menyegarkan pada tubuh, jiwa, dan pikiran di tempat yang indah. Secara keseluruhan, festival ini didedikasikan untuk amal serta well-being para peserta untuk bertransformasi dengan penuh kesadaran, hidangan lezat, dan hubungan yang bermakna.
Diselenggarakan dengan background keindahan alam yang memukau, Slow Food dan Yoga Festival menawarkan perpaduan yang tak tertandingi antara sesi yoga, hidangan dari kebun ke meja, lokakarya, dan aneka ragam produk kerajinan. Para peserta dapat menantikan akhir pekan yang penuh dengan praktik yoga yang menenangkan, pengalaman kuliner yang memikat, dan kegiatan inspiratif yang dirancang untuk mempromosikan sustainability dan keterlibatan komunitas.
Julie Spark, Founder dari Slow Food & Yoga Festival menuturkan, Slow Food and Yoga Festival ini bukan hanya untuk merawat diri sendiri; akan tetapi menyatu sebagai sebuah komunitas yang mendukung tujuan bermakna dan memeluk gaya hidup yang sadar.
“Kami sangat senang menyambut peserta untuk merasakan keajaiban Pulau Gili Air sambil memberikan kontribusi untuk amal,” ujarnya.
BACA JUGA : Bank Indonesia Lakukan Aktivasi Aplikasi PWD SKNBI
Festival ini, diselenggarakan lewat kerjasama dengan para komunitas lokal sekaligus Soraya Foundation Tribe, yang bertujuan untuk mendukung inisiatif amal sambil mempromosikan kesejahteraan holistik. Mulai dari membangun taman bermain untuk anak-anak lokal, memberdayakan perempuan melalui kelas kewirausahaan dan permaculture, menanam 1000 pohon setiap tahun dengan Superman TREEvolution, dan mendukung kantor kepala desa.
Para peserta dapat menentukan berbagai kegiatan, termasuk sunrise meditation, sesi yoga, acara tari, sound healing journeys, dan workshop inspiratif yang dipimpin oleh fasilitator terkenal. Selain itu, festival ini akan memamerkan marketplace kerajinan lokal dan produk berkelanjutan, Sekaligus pertunjukan lokal dari Gendang Ble, Penari Sasak, dan Pertarungan Tongkat dalam setiap sesi untuk mengapresiasi budaya lokal.
“Kami mengundang semua orang untuk bergabung dengan kami untuk akhir pekan yang tak terlupakan, penuh dengan koneksi, pemeliharaan, dan transformasi. Baik Anda seorang yogi berpengalaman, seorang food enthusiast, atau hanya mencari retret holistik, Festival Slow Food dan Yoga bakal membekaskan inspirasi dan membawa Anda segar kembali.” Tutur Julie Spark. (JM01)