Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Provinsi Jawa Timur baru saja meraih prestasi membanggakan dengan menjadi provinsi terbanyak skala nasional yang siswanya lolos SNMPTN dan diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
Total ada sebanyak 13.803 siswa siswi Jawa Timur yang lolos mengikuti proses SNMPTN dan diterima di berbagai program studi di perguruan tinggi negeri tahun 2020 ini. Jumlah tersebut bahkan selisih cukup signifikan di atas Provinsi Jawa Barat yang mampu mengantarkan sebanyak 9.922 siswanya masuk ke PTN lewat jalur SNMPTN.
Dari jumlah total siswa yang lolos SNMPTN ini, SMAN 2 Lamongan menjadi sekolah terbanyak yang mampu mengantarkan para siswanya masuk PTN tanpa tes dengan jumlah 126 siswa. Yang kemudian disusul oleh SMAN 3 Sidoarjo sebanyak 82 siswa, dan juga SMAN 5 Surabaya sebanyak 80 siswa.
Karenanya, dalam konferensi pers yang digelar dari Gedung Negara Grahadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak dialog secara virtual Kepala Sekolah SMAN 2 Lamongan, Muki, untuk membagikan resep rahasianya bisa mencetak prestasi membanggakan ini.
“Sebelumnya saya mengucapkan selamat pada Bapak Muki yang telah mengantarkan putra-putrinya masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes sebanyak 126 siswa. Ini terbanyak di Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Melaui dialog virtual ini, Khofifah juga meminta Muki untuk menyampaikan apa yang menjadi resep rahasia SMAN 2 Lamongan sehingga bisa mencetak prestasi seperti sekarang ini.
Dalam diskusi virtual itu, Kepala Sekolah SMAN 2 Lamongan Muki menyebutkan bahwa memang prestasi tersebut bisa diraih sekolahnya bukan tanpa perjuangan. Ada proses dan sistem yang dibangun sehingga mampu menjadikan modal bagi para siswa untuk bisa lolos masuk ke PTN yang mereka inginkan.
“Alhamdulillah siswa yang lolos SNMPTN dari SMAN 2 Lamongan ada sebanyak 126 orang atau sekitar 4 rombel kelas. Kalau ditanya resep rahasianya, kami memang menerapkan bimbel (bimbingan belajar) yang berbeda dengan sekolah yang lain,” ucap Muki.
Di SMAN 2 Lamongan bimbel yang digelar sekolah mengikuti kebutuhan siswa. Ada yang bimbel khusus bagi yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri umum, kemudian juga ada bimbel yang khusus untuk siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan kedinasan militer, serta ada pula bimbel khusus bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi kedinasan.
“Jadi siswa bisa memilih mengikuti bimbel yang mana sesuai keinginan dan kebutuhannya. Apakah ingin ke PTN umum, perguruan tinggi kedinasan, atau perguruan tinggi militer. Khusus untuk program bimbel yang perguruan tinggi militer kami juga bekerja sama dengan TNI Polri,” ucap Muki.
Dari bimbel tersebut maka siswa dan orang tua murid bisa memilih sesuai dengan perencanaan yang dimiliki. Setiap program bimbelnya didampingi oleh tenaga guru yang memadai. Dan siswa juga diberikan latihan soal dari bank soal yang dibuat oleh para guru di SMAN 2 Lamongan maupun diunduh dari internet.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga berdialog dengan dua siswa lulusan SMAN 2 Lamongan (Nabila Rahmaniah dan Lorence Okta F.L) yang berhasil masuk ke Fakuktas Kedokteran Unair Surabaya lewat jalur SNMPTN.
“Tentu saya sangat bersyukur bisa diterima di FK Unair dari jalur SNMPTN. Menjadi dokter sudah menjadi mimpi saya karena saya ingin bisa melayani orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” kata Nabila pada Gubernur Khofifah.
Dari dialog tersebut Gubernur Khofifah secara khusus memberikan apresiasi pada kepala sekolah, seluruh guru, tenaga kependidikan, dan juga para siswa yang telah memberikan perjuangan terbaik hingga bisa mencetak prestasi yang membanggakan bagi Jawa Timur.
“Apa yang dilakukan oleh SMAN 2 Lamongan ini akan menjadi satu indikator yang kita harapkan bahwa kualitas SDM di Jawa Timur akan semakin merata dan itu artinya kita bisa mendongkrak pembangunan di berbagai bidang dengan SDM lokal,” kata Gubernur Khofifah.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga memberikan hadiah khusus untuk SMAN 2 Lamongan berupa perbaikan sarana pendidikan dan juga penambahan fasilitas laboratorium yang menjadi kebutuhan di sekolah tersebut. Melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur, kebutuhan layanan pendidikan tersebut akan segera dipenuhi oleh Pemprov Jatim. (JM01)