Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Ada yang istimewa dari gelaran Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 semalam, dimana Erwin Gutawa membawakan Tribute Spektakuler untuk Chrisye.
Pertunjukan yang dipersembahkan untuk mengenang lagu-lagu fenomenal musisi Chrisye ini, memadukan suara asli mendiang Chrisye yang diambil dari arsip lama penampilannya dan diiringi oleh orkestra Erwin Gutawa.
Lagu-lagu Chrisye seperti Semusim, Aku Cinta Dia, Nona Lisa, Hura Hura, dan Anak Sekolah menjadi pembuka pertunjukan dengan iringan instrumen orkestra yang meriah. Termasuk juga lagu Seperti Yang Kau Minta, Kala Cinta Menggoda, serta penampilan instrumental dari lagu Angin Malam.
Erwin Gutawa di sela-sela pertunjukannya menyampaikan, bahwa penampilan ini memang secara khusus dipersembahkan untuk mengenang tokoh dan legenda musik Indonesia, Chrisye.
“Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak Anda semua untuk mengenang dan bernostalgia dengan karya-karya Chrisye,” ujarnya, Jumat (28/2/2020).
Erwin juga menambahkan, bahwa ini merupakan sebuah kebanggan baginya untuk memainkan kembali musik peninggalan sang legenda.
“Apalagi lagu-lagu yang dinyayikan Chrisye, yang merilis album pertamanya pada 1977, kerap mengiringi hidup orang Indonesia bahkan masih relevan hingga saat ini,” lanjut Erwin.
Pertunjukan tribute untuk Chrisye ini juga diwarnai dengan penampilan musisi muda Indonesia, gitaris Gerald Ditumorang yang memainkan gitar akustik untuk mengiringi lagu Sendiri, serta medley Selamat Jalan Kekasih, dan Untukku, yang secara khusus dipersembahkan kepada mendiang Chrisye dan istrinya, Damayanti Noor, yang belum lama ini berpulang.
Dalam penampilan kali ini, Erwin juga meyajikan lagu berjudul Kidung Abadi, sebuah lagu persembahan untuk Chrisye, yang menurutnya adalah proyek yang sangat spesial, karena lagu ini merupakan rangkaian dari 246 suku kata yang diambil dari potongan suara asli Chrisye.
“Ini adalah lagu yang saya ciptakan 5 tahun setelah Chrisye wafat. Saya mengumpulkan semua orang dan dengan bantuan teknologi, kami berhasil mengumpulkan 246 suku kata yang diambil dari potongan suara asli Chrisye, untuk membentuk suatu rangkaian nada baru,” ujar Erwin.
Dipenghujung penampilan, beberapa karya Chrisye seperti Kisah Cintaku (album Jumpa Pertama -1988) ditampilkan, yang dilanjutkan dengan Cintaku (album Badai Pasti Berlalu – 1999). Dan lagu Pergilah Kasih menjadi lagu pamungkas dari gelaran Chrisye Live by Erwin Gutawa di Java Jazz Festival 2020. (JM02)