Peringati Hari Santri di Situbondo, Gubernur Ingatkan Pentingnya Disiplin Prokes Covid-19

0
53
Peringati Hari Santri di Situbondo, Gubernur Ingatkan Pentingnya Disiplin Prokes Covid-19
Gubernur Khofifah membagikan masker dan sembako saat Gowes Bersarung di Kota Santri - Situbondo

Situbondo, JATIMMEDIA.Com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali gowes sembari menyampaikan pesan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 kepada masyarakat, berseiring dengan pemulihan ekonomi masyarakat.

Namun ada yang berbeda dibandingkan gowes sebelumnya. Hari ini, Minggu (25/10/2020), gowes dilakukan di daerah tapal kuda di Jatim, di Kota Santri – Kabupaten Situbondo, dimana pesertanya menggunakan sarung dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.

Gubernur Khofifah bersama instansi vertikal antara lain Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Jatim, Bank UMKM Jatim hingga Kanwil BPN, serta Bupati Situbondo, gowes mengenakan sarung bermotif batik untuk sosialisasi dan edukasi Prokes Covid-19.

Peringati Hari Santri di Situbondo, Gubernur Ingatkan Pentingnya Disiplin Prokes Covid-19
Peringati Hari Santri, Gubernur Khofifah Bersama Instansi Vertikal Gowes Bersarung di Kota Santri – Situbondo

Secara khusus, Khofifah mengungkapkan bahwa gowes kali ini adalah dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, sekaligus mengedukasi pentingnya penerapan prokes Covid-19, dan pemulihan ekonomi. Karenanya, kehadiran para pemimpin Bank ini, merupakan salah satu kunci keberseiringan antara menggerakkan ekonomi sekaligus mengendalikan penyebaran Covid-19.

“Kebetulan rangkaian Hari Santri, jadi gowesnya pakai sarung. Sebagian besar yang ikut adalah para ahli perbankan di Jatim. Ada Kanwil BI, Kanreg OJK, Dirut Bank Jatim, Dirut Bank UMKM,  Himbara, hingga Kanwil BPN. Dan memang di tengah pandemi Covid-19 ini sinergitas ini adalah sebuah kebutuhan,” ungkap Khofifah.

Dalam rangka pemulihan ekonomi, berbagai stimulus telah diberikan baik oleh pemerintah pusat maupun Pemprov, berupa BLT, BNPT, Bantuan Subsidi Upah, hingga Banpres-PUM yang diberikan pada usaha mikro. Bukan itu saja, stimulus perbankan seperti kemudahan pengajuan kredit dan relaksasi kredit, yang bertujuan untuk membantu dan mengurangi beban dampak Covid-19 bagi masyarakat yang terdampak.

“Kami berharap semua ini bisa menjadi komplementer dari seluruh layanan sosial ekonomi kita. Yang tentunya harapannya adalah bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir,” tandas Khofifah.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, ke depan diharapkan tidak hanya Bank Jatim, Bank UMKM Jatim saja yang terus bersinergi, melainkan juga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), antara lain Bank Mandiri, Bank BNI dan BRI  maupun  bank lainnya. Hal ini penting, karena peran perbankan sangat diperlukan dalam rangka pemulihan ekonomi di Jatim, utamanya dalam hal perkreditan rakyat.

“Kita harus melakukan sinergi, harus kolaborasi karena masing-masing institusi memiliki program yang komitmennya sama untuk bisa menggerakkan ekonomi masyarakat terutama pelaku UMKM,” jelas Mantan Mensos RI.

Secara khusus Khofifah juga memberikan apresiasi kepada jajaran Pemkab Situbondo serta seluruh tenaga medisnya karena jumlah kasus penyebaran dan kematian Covid-19 di Situbondo sudah semakin membaik. Berdasarkan data per tanggal 24 Oktober, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Situbondo sebanyak 644 orang. Dengan kasus aktif 38 orang, sembuh 548 orang, dan meninggal 58 orang.

“Terimakasih pada jajaran Pemkab Situbondo, tenaga medis dan paramedis, TNI/POLRI atas segala upayanya dalam menangani Covid-19. Serta masyarakatnya yang telah terus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” urainya.

Pada gowes kali ini, Gubernur Khofifah juga tidak lupa membagikan masker, sekaligus membagikan sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 termasuk tukang becak.

Usai melakukan gowes, Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahkan berbagai bantuan dalam rangka pemulihan ekonomi di Pendopo Kab. Situbondo. Juga menyerahkan sebanyak 5.570 sertifikat program strategis nasional, instansi pemerintah dan lembaga keagamaan yang dibagikan secara simbolis kepada 10 penerima. Diantaranya Pemkab Situbondo, Yayasan Nurul Manshur, Pemdes Sumberejo, Salim, Saiful Rahman, Misladi, Sulaima, Samiyati, Nawari, dan Anisatuk Arifah. (JM01)