
“Inilah yang menjadi fokus perhatian pemerintah yakni untuk memajukan industri Walet di Indonesia. Baik dalam pengelolaan pengolahan maupun dalam arti pemasaran. Kita akan bantu dengan pemikiran strategis untuk cari jalan keluarnya,” kata Ma’ruf.
Sosok yang pernah menjadi Ketua MUI ini kemudian menyampaikan pula bahwa sebagai negara yang memiliki kekayaan komoditi walet ini, masyarakat tidak bisa membiarkan adanya lahan tidur.
Baca juga : Capaian BIAN Tahap II Jatim Tertinggi Nasional
“Jangan sampai ada lahan tidur, jangan sampai ada masyarakat yang nganggur agar negara dan masyarakat makmur. Maka optimalisasi komoditi walet yang di Indonesia melimpah ini menjadi penting,” tandasnya
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang mendampingi mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim selalu siap memberikan pendampingan termasuk juga memberikan kemudahan akses dan perizinan.
“Dimana tadi saya sempat dengarkan ada pengusaha walet yang berbasis UMKM. Disinilah peran pemerintah daerah untuk memberikan penguatan. Dan dengan mudahnya akses perizinan seperti NIB dan kelengkapan legalitas, maka para pengekspor akan bisa menjangkau para pengusaha walet berbasis UMKM yang sangat banyak di Jatim,” tambahnya.
Tidak sampai disitu saja, sebagai wilayah yang memilihi fasilitas penunjang, Export Center milik Kementrian Perdagangan RI, Jatim juga siap membantu para pelaku UMKM untuk mengakses market pasar.
Baca juga : Peringati Hari Statistik Nasional, Gubernur Khofifah Tegaskan Pentingnya Satu Data dan…
“Kita punya banyak program salah satunya Rumah Kurasi yang bisa menunjang penguatan akses pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini berlaku untuk semua produk UMKM. Jadi tidak perlu khawatir,” lanjut Emil.
Namun mengingat problem pemasaran SBW juga menjangkau ranah high level, Emil sangat berharap akan adanya solusi yang tepat untuk menangani hal tersebut. (JM01)














