Surabaya, JATIMMEDIA.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali menunjukkan dominasinya di mata publik. Bank Jatim sukses meraih penghargaan bergengsi dari Humas Indonesia sebagai Institusi Publik Terpopuler di Media Sosial untuk sub kategori BUMD.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Assistant Vice President Komunikasi Korporat Bank Jatim, Mi’roj Subhanto, dalam acara penganugerahan yang digelar di JW Marriott Hotel Surabaya pada Kamis, 26 September 2025.
Direktur Utama Bank Jatim, Winardi Legowo, menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bukti nyata dari kerja keras Perseroan dalam membangun reputasi, khususnya sebagai bank yang menawarkan solusi digital andal dan layanan komprehensif.
”Penghargaan ini tentu saja akan semakin memotivasi Bank Jatim untuk terus berinovasi, serta memberikan informasi yang positif terkait produk dan layanan perusahaan kepada masyarakat luas,” ujar Winardi. Ia meyakini, kepercayaan publik yang kuat akan semakin mengokohkan reputasi perusahaan dan mendorong kinerja bisnis terus melaju positif.
Peningkatan citra Bank Jatim di mata publik ini memang sejalan dengan kontribusi nyata yang diberikan perusahaan sebagai pendorong laju perekonomian. Selain itu, Bank Jatim sebagai partner utama pemerintah juga fokus mendukung pengelolaan keuangan sekaligus memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Hal tersebut terbukti dari total aset Bank Jatim secara konsolidasi pada enam bulan pertama tahun ini sukses mencapai angka Rp 118,15 triliun atau naik 16,71 persen (YoY). Dilihat dari sisi laba bersih Bank Jatim (bank only) sepanjang semester pertama ini berada di angka
Rp 703 miliar, tumbuh 13,26 persen (YoY). Selain itu, selama Semester I tahun ini, penyaluran kredit Bank Jatim juga mampu membukukan peningkatan yang signifikan yaitu 15,91 persen (YoY).
“Kinerja positif yang ditorehkan Bank Jatim turut mengukuhkan citra perusahaan semakin gemilang, sejalan dengan upaya membangun persepsi publik yang baik,” ujar Winardi. Ia berharap Bank Jatim dapat terus memberikan kontribusi optimal, baik secara regional maupun nasional.
Sementara itu, Asmono Wikan Founder & CEO Humas Indonesia menjelaskan, akuntabilitas dan transparansi bukan lagi sekadar tuntutan regulasi, tetapi fondasi utama untuk membangun kepercayaan publik.
“Di era informasi dengan arus begitu cepat, praktisi humas dituntut menjadi garda depan dalam menyampaikan komunikasi jujur, transparan, konsisten, dan bertanggung jawab,” ungkapnya. (JM02)