Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) senilai Rp 3 Miliar telah digelontorkan kepada 5.006 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Timur. Penyaluran bantuan sosial tersebut dilaksanakan sejak akhir April 2020 dan merupakan pencairan dana desa pertama di Indonesia.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, BLT DD yang mengacu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang dikeluarkan Kementerian Sosial ini, merupakan Bansos yang pertama kali diterima oleh keluarga terdampak disaat pandemi Covid-19, mendahului realisasi Bantuan Sembako, Pra Kerja dan Bansos Tunai yang lain.
“Dana Desa ini uangnya sudah ada di Desa sehingga diharapkan Pemerintah Desa bisa segera menyalurkan BLT DD kepada keluarga miskin yang terdampak covid 19 yang belum mendapatkan bantuan sembako, PKH, Pra Kerja dan Bansos Tunai dari Kemensos,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (5/5/2020).
Khofifah juga menjelaskan, sesuai dengan Permendesa No. 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2020, disebutkan bahwa Dana Desa dapat digunakan untuk BLT yg besarnya maksimal 35% dari pagu alokasi Dana Desa yg diperuntukkan bagi keluarga miskin terdampak Covid-19.
Syaratnya, lanjutnya, penerima belum mendapatkan BPNT (bantuan sembako), PKH, Pra Kerja, Bansos Tunai, yang kehilangan mata pencaharian/penghasilan, belum terdata di DTKS (exclusion error) atau memiliki anggota keluarga yang sakit menahun/kritis.
“Pendataan penerima dilakukan mulai RT/RW dan diverifikasi melalui Musyawarah Desa Khusus agar benar benar tepat sasaran, obyektif, transparan. Dan yang terpenting tidak double-double dengan bantuan yang lain,” jelas Khofifah.
Mekanisme ini, tambah Khofifah, merupakan satu rangkaian utuh, tidak bisa berdiri sendiri-sendiri.
“Proses inilah yang menjadi salah satu penyebab penyaluran BLT DD relatif lambat, karena memang harus dipastikan semua clear and clean,” tambahnya.
Setiap keluarga penerima BLT, akan memperoleh bantuan sejumlah Rp 600 ribu yang dibayarkan selama tiga bulan, sehingga jumlah yang diterima total sebesar Rp 1,8 juta. BLT DD tersebut, dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membeli kebutuhan selama Ramadlan dan meringankan beban ekonomi mereka.
BLT DD yang diberikan selama tiga bulan, mulai dari April hingga Juni ini pola penyalurannya secara non tunai atau cashless, agar jumlah uang yang diterima tepat, sehingga tepat pula manfaatnya. Selain juga akan mendorong masyarakat terkoneksi dengan perbankan dan memiliki tabungan.
Pemprov Jatim sendiri telah bekerjasama dengan sejumlah perbankan dalam penyalurannya, diantaranya Bank Jatim, Bank BNI dan Bank BRI. Bahkan, disejumlah kabupaten juga bekerjasama dengan Bank BPR milik daerah.
Berdasarkan data dari Dinas PMD Jatim, sudah 10 daerah (Jombang, Trenggalek, Tulungagung, Malang, Lumajang, Banyuwangi, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, dan Pamekasan) yang telah mulai menyalurkan BLT DD di 72 Desa untuk 5.006 KPM senilai Rp 3.003.600.000.
Jumlah penyaluran BLT ini akan terus meningkat, karena banyak desa yang minggu ini menyelesaikan musyawarah desa khusus untuk realokasi Dana Desa dan penetapan sasaran penerima BLT DD akibat Covid 19, sehingga ditargetkan minggu kedua Mei semua Desa sudah dapat menyalurkan BLT DD bulan pertama dari 3 bulan yang direncanakan.
Jawa Timur mendapatkan alokasi Dana Desa tahun 2020 sebesar 7,570 trilyun. Sementara pagu maksimal untuk BLT DD bisa mencapai Rp 2,285 triliun untuk 1.265.845 keluarga miskin terdampak Covid-19 di 7.724 desa. (JM01)