Surabaya, JATIMMEDIA.COM – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VIII Surabaya bekerja sama Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSMU) menyalurkan hewan potong qurban ke beberapa instansi, masjid dan masyarakat sekitar kantor di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara dengan total hewan qurban sebanyak 38 ekor sapi dan 55 ekor domba.
Salah satu instansi penerima hewan potong qurban antara lain Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dan Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
Regional CEO Region VIII Surabaya, Kemas Erwan Husainy mengatakan, hewan potong qurban ini diharapkan dapat membantu kaum dhuafa di sekitar lingkungan (UINSA) Surabaya dan Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
“Pengelolaan dan pendistribusiannya kami serahkan sepenuhnya kepada UINSA dan Kantor Kemenag Jawa Timur,” tambahnya.
Hewan kurban tersebut akan disembelih pada 10 Juli 2022 di lingkungan UINSA dan Kantor Kemenag Jawa Timur, setelah pelaksanaan Shalat Idul Adha.
Baca juga : Big Bad Wolf Books Gandeng Forum Anak Jawa Timur Donasikan 1.000…
Seremonial serah terima hewan kurban tersebut, telah dilangsungkan oleh BSI, diwakili oleh Kemas Erwan Husainy dan diterima langsung oleh Rektor UINSA Prof. Akhmad Muzakki pada Hari Kamis 7 Juli 2020.
Terkait dengan bantuan tersebut, Prof. Akhmad Muzakki menyampaikan terima kasih kepada PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. yang telah membantu meringankan beban masyarakat.
“Hewan kurban ini nantinya setelah disembelih, akan disalurkan kepada mereka-mereka yang berhak menerima, di antaranya komponen kampus dan masyarakat,” jelas Prof. Akhmad Muzakki.
Pemberian bantuan hewan kurban ini selain sebagai bentuk menjalankan ajaran Islam juga sebagai bentuk kepedulian sosial khususnya penguatan pemenuhan kebutuhan masyarakat di situasi pandemi COVID-19.
Baca juga : Kolaborasi Auto2000 dan Iwan Tirta Private Collection Hadirkan Inovasi Akesoris Edisi…
“Bantuan ini sangat berarti, karena situasi kita di daerah saat ini, di mana kini masyarakat dihadapkan dengan bencana non-alam COVID-19. Yang semua itu, berdampak pada kebutuhan pangan warga yang semakin sulit diperoleh,” pungkas Kemas Erwan Husainy. (JM01)