
Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Mengingat saat ini jumlah perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait Beasiswa Pemuda Tangguh baru ada 12 kampus, maka DPRD Kota Surabaya meminta Pemkot Surabaya untuk memperhatikan jumlah kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut.
“Surabaya memiliki banyak sekali kampus. Ketika hanya ada 12 kampus saja yang terlibat, maka penerapan program Beasiswa Pemuda Tangguh ini kami anggap kurang merata,” ujar Ketua Komisi DPRD Surabaya Khusnul Khotimah, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, Pemkot perlu melakukan kajian ulang karena masih banyak perguruan tinggi swasta (PTS) yang belum bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya, sambil menyebut beberapa perguruan tinggi yang sudah bekerja sama itu seperti ITS, Unair, UPN, UINSA, PENS, PPNS, dan Universitas Terbuka Surabaya.
“Karena faktanya kampus di Surabaya ini tidak hanya itu saja yang tercantum, maka perlu ditambah agar program yang berkaitan dengan pendidikan bisa merata di Kota Surabaya,” terang legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Surabaya Hidayat Syah mengaku menerima masukan dari DPRD Kota Surabaya itu. Hanya saja untuk pengaplikasiannya, dia mengaku masih membutuhkan waktu agar dapat dikaji ulang terlebih dahulu.
“Iya nanti kita kaji dulu itu. Program ini memang diperuntukkan untuk pemerataan pendidikan Surabaya,” kata Hidayat.
BACA JUGA : DPRD Surabaya Minta Dispendik Libatkan Kelurahan dan Kecamatan dalam PPDB
Hidayat menyebut, tahun ini program Beasiswa Pemuda Tangguh ini menyasar 800 mahasiswa-mahasiswi di Surabaya. Dimana secara keseluruhan, sudah ada 3.100 peserta yang menerima program bantuan dari pemerintah kota, yang nilai anggarannya mencapai angka Rp 46 miliar.
“Mereka yang menerima program ini itu mendapat Rp 1,25 juta. Rinciannya untuk uang saku dan uang penunjang pembelajaran. Kemudian mereka juga menerima bantuan untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT),” ujarnya. (Adv/JM01)