
Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Festival Bakcang Surabaya 2025 sukses diselenggarakan pada Sabtu, 7 Juni 2025, di Nola Learning Center Lagoon Avenue Surabaya. Acara ini digagas oleh Organisasi Pecinta Seni Budaya Indonesia dengan tujuan utama mempererat ikatan kekeluargaan di antara warga Tionghoa serta memperkenalkan kembali kudapan tradisional Bakcang kepada generasi muda.
Stephen Tony ST, MM, anggota Organisasi Pecinta Seni Budaya Indonesia, menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama Festival Bakcang diadakan di Surabaya. Ia menekankan filosofi mendalam di balik bentuk Bakcang. “Zhi zu : Sikap menerima, legowo, dan tidak dengki; Gan en : Bersyukur atas berkat yang diterima; Shan jie: Berpikiran positif dan melihat sisi baik pada orang lain; Bao rong : Merangkul dan menerima orang lain dengan kasih sayang. Inilah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Bakcang yang berbentuk limas dengan 4 sudut” ungkap Tony
Gatot Santoso, Dewan Pembina Organisasi INTI (Indonesia Tionghoa) Surabaya dan sesepuh masyarakat Tionghoa Surabaya, mengapresiasi penyelenggaraan festival ini. Ia berharap tradisi Bakcang dapat terus dilestarikan, terutama oleh generasi muda. Gatot juga menginginkan agar generasi muda dapat mengambil hikmah dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Bakcang dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai kegiatan menarik turut memeriahkan festival ini, antara lain; Bincang Budaya bertema “Bakcang dan Falsafahnya”; Fashion Show Miss Tionghoa Indonesia; Lomba Foto bersama Unimaxx dan Demo memasak Bakcang dimana yang menarik adalah demonstrasi pembuatan Bakcang halal menggunakan daging ayam, agar bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
Bakcang, yang juga menjadi simbol akulturasi budaya Tionghoa, terbuat dari beras ketan sebagai bahan utama. Isiannya bervariasi, meliputi daging, jamur shiitake, kuning telur asin, seledri, dan jahe, yang kemudian dibungkus menggunakan daun pandan, daun bambu, atau daun pisang. Proses pembuatannya melibatkan perebusan selama 2-3 jam.
Tony juga menambahkan, Bakcang yang erat kaitannya dengan perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur atau Festival Perahu Naga, diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 berdasarkan penanggalan Lunar atau kalender China. “Acara festival Bakcang ini dapat terselenggara dengan sukses tidak lepas dari dukungan Komunitas Pusat Seni dan Budaya (Yi Shu Wen Hua Zhong Xin), Organisasi Miss Tionghoa, Unimaxx Photo Club, serta Nola Learning Center” pungkas Tony. (JM02)














