
Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa yang digelar mulai 27 September 2021 resmi berakhir pada 2 Oktober 2021. Dan kegiatan yang di laksanakan secara hybrid ini, ternyata mampu meraup kesuksesan di luar target yang diperkirakan.
Hal ini dikemukakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Timur, Budi Hanoto yang mengatakan, jumlah pengunjung Fesyar Regional Jawa tercatat sebanyak 149.230 orang atau naik sebesar 98,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni 75.315 orang.
“Capaian tersebut terdiri dari 3.786 pengunjung offline kegiatan Syariah Fair di Atrium Tunjungan Plaza 1, dan 47.535 peserta Syariah Forum (Opening Ceremony, Seminar, Talkshow, Business Coaching melalut Zoom, Instagram dan Youtube), serta 97.909 orang pengunjung melalui platform www.fesyarjawa.com,” ujar Budi saat penutupan Fesyar Regional Jawa 2021 di Surabaya, Sabtu (2/9/2021).
Baca juga : Wagub Emil Optimis OPOP Bisa Tumbuhkan Ekosistem Ekonomi Syariah
Budi juga menjelaskan, bahwa volume penjualan pada fesyar Regional Jawa 2021 juga mengalami peningkatan signifikan. Dimana selama 6 hari penyelenggaraan, Fesyar Regional Jawa 2021 menghasilkan transaksi sekitar Rp 845 juta, atau meningkat 12,71% dibandingkan tahun lalu.

Sementara untuk pelaksanaan business matching dengan fokus utama pada project UMKM, mencapai kesepakatan pembiayaan sebesar Rp 6.965.945.410.199 atau meningkat 99,03 persen. Dengan rincian; 10 perbankan syariah dengan total pembiayaan Rp 2.871.155.534.575, 4 lembaga Ziswaf dengan total pembiayaan Rp 1.642.930.000, Fintech Syariah dengan total pembiayaan Rp 593.398.847.727, E-Commerce dengan total transaksi penjualan Rp 3.485.766 685.285, dan potential buyer dengan total transaksi perdagangan Rp 13.981.415 613.
“Yang perlu menjadi perhatian dalam business matching kali ini, adalah total pembiayaan 10 perbankan syariah yang mencapai Rp 2,8 triliun. Ini menunjukkan intermediasi perbankan syariah sudah membaik,” tambahnya.
Kemudian, lanjut Budi, 4 lembaga Ziswaf dengan total pembiayaan Rp 1,6 miliar untuk UMKM yang produktif, juga menjadi hal yang luar biasa.
Baca juga : Hari Batik Nasional 2021, Gubernur Khofifah : Jangan Cuma Ramai Hashtag,…
“Outlet UMKM yang mungkin saja dari kalangan dhuafa namun punya semangat tinggi untuk memiliki usaha, bisa dibiaya dengan Ziswaf. Tentu ini potensi yang sangat besar dari Ziswaf untuk membiaya UMKM yang produktif,” jelas Budi.
Fesyar Regional Jawa 2021 kali ini, diikuti 90 UMKM Syariah Jawa. Dimana 42 UMKM menyuguhkan karya fashion mutakhir, 37 UMKM menyajikan Halal Food yang higienis dan sehat, serta 11 UMKM memamerkan karya Wastra berkelas. Sinergi ini juga melibatkan Hebitren, 10 Perbankan Syariah, 2 e-commerce, 3 Fintech Syariah, 5 PJSP, dan 4 Ziswaf.
Budi juga menegaskan bahwa capaian dari Fesyar Regional Jawa yang melebihi harapan Bank Indonesia ini, selain karena didukung pelaksanaannya yang secara hybrid, juga menunjukkan antusiasme dari seluruh masyarakat untuk terus mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam seluruh sendi kehidupan, utamanya dalam mewujudkan usaha yang halal dan toyib.
“Yang menggembirakan, sekitar 60 hingga 70 persen pengunjung Fesyar Regional Jawa berusia sekitar 18-24 tahun. Ini artinya, mereka adalah generasi milenial yang akan menjadi pemegang tampuk kebijakan. Tentunya dengan pelaksanaan Fesyar Regional Jawa yang digelar secara rutin dan berkesinambungan, akan menjadi pembelajaran generasi milenial di masa mendatang,” terang Budi..
Baca juga : Wapres RI Tinjau Kawasan Industri Halal Sidoarjo
Fesyar Regional Jawa, lanjut Budi, akan terus menjadi pengingat kita semua untuk mengobarkan semangat syiar ekonomi dan keuangan syariah di seluruh lini sektor usaha di wilayah Jawa.
“Dengan begitu, ini akan mampu menjadi motor penggerak pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional, serta menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya. (JM01)