Handsanitizer Berbahan Limbah Nasi ini Ciptaan Mahasiswa Vokasi Unair

0
17
Mahasiswa Vokasi UNAIR Ciptakan Handsanitizer Berbahan Limbah Nasi
Handsanitizer Berbahan Limbah Nasi ini Ciptaan Mahasiswa Vokasi UNAIR

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Lima Mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (Unair) berhasil menciptakan formula handsanitizer alami berbahan dasar limbah nasi.

Ketiganya adalah mahasiswa Prodi D3 Teknologi Laboratorium Medis Yasmin Auliya Hylmi (2019); Annisa Maulidya (2019); Ajeng Dilla Lestari (2019); Hilda Rachmania Panglipurning T. (2020); dan Silvia Eka Kurniawati (2020).

“Kami berhasil menciptakan formula bioetanol dari nasi basi dengan penambahan ekstrak daun kemangi (Ocimum americanum L.) yang berpotensi sebagai inovasi handsanitizer alami,” ungkap Yasmin Auliya Hylmi selaku ketua tim, Senin (23/11/2020).

Yasmin mengatakan, kandungan formula bioetanol dari nasi basi dengan penambahan ekstrak daun kemangi itu memiliki efektif membunuh berbagai mikroba. Seperti bakteri dan jamur termasuk coronaviruses.

Baca juga : Jawa Timur Raih 2 Penghargaan Lomba Inovasi New Normal Life

Selain itu, paparnya, formula tersebut memiliki sejumlah keunggulan, seperti; tidak mengandung metanol (tidak menimbulkan efek toksisitas), serta bahan dasar yang digunakan alami.

Tidak hanya itu, formula tersebut juga murah. Sebab, berbahan dasar limbah. Meski demikian, Yasmin mengklaim bahwa formula tersebut efisien digunakan. Selain juga, kandungan itu tidak hanya berperan sebagai antibakteri. Tetapi juga sebagai antivirus dan antifungi.

“Kami menggunakan metode destilasi bertingkat serta peragian untuk mendapatkan kadar bioetanol dari limbah nasi. Takarannya sesuai dengan kadar efektif hand sanitizer, yakni sekitar 60 hingga 80 persen,” jelasnya., sambil menambahkan bahwa ekstraksi daun kemangi dilakukan menggunakan metode maserasi. Pelarut dengan tingkat kepolaran tertentu digunakan agar mendapatkan ekstrak yang diharapkan.

Baca juga : Arc By Crown Group Raih Penghargaan ke 18 di Acara HIA Award

Yasmin juga mengungkapkan, ide memanfaatkan limbah nasi itu muncul lantaran tidak sedikit nasi yang terbuang secara cuma-cuma dari warung makan. Selain itu, fasilitas cuci tangan di era pandemi masih minim.

“Kami mencoba menggabungkan beberapa masalah tersebut untuk mendapatkan satu solusi yang kami harap efektif sebagai penyelesaian,” ujarnya.

Gagasan yang tercipta itu diikutsertakan dalam Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2020. Setelah melalui persaingan yang cukup ketat, Yasmin dan timnya berhasil membawa pulang Juara LKTI Sub Kategori Saintek Inovasi Bioekonomi. Hal itu telah diumumkan pada website resmi OLIVIA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada Selasa (27/10/2020) lalu.

Baca juga : Mandiri Syariah Sukses Raih Penghargaan Digital Brand Award 2020

“Tema kali ini adalah Creating Innovation and Competence in The New Normal Era yang secara tidak langsung fokus pada inovasi teknologi. Bagi kami yang berasal dari latar belakang kesehatan, ini membutuhkan perjuangan yang cukup berat,” katanya.

Yasmin berharap, ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan bisa terus diturunkan untuk mengharumkan nama prodi dan universitas.

“Semoga pencapaian ini tidak menjadi titik akhir dari perjuangan kami dan teman-teman yang lain,” tutupnya. (JM01)