Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Penyebaran virus COVID-19 yang terjadi saat ini sangat berdampak bagi sektor industri, termasuk industri pariwisata dan perhotelan. Perubahan kebiasaan dan gaya hidup selama pandemik Covid-19 membuat kita semua harus mempersiapkan skenario New Normal.
Menyadari hal ini, Hotel Indonesia Group (HIG) bekerja sama dengan PHRI terapkan standar operasional prosedur untuk era New Normal. Skenario New Normal yang diterapkan ini nantinya menjadi SOP baru sebagai bagian penting bangkitnya industri pariwisata dan perhotelan.
HIG yang merupakan hotel operator milik negara mengambil peran penting dalam mempersiapkan standard operasional yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Hotel Indonesia Group dari awal sudah mempersiapkan serangkaian SOP yang sesuai dengan kondisi masa ini.
CEO Hotel Indonesia Group, Qodie Ibrahim memaparkan, bahwa dari awal pihaknya sudah mempersiapkan SOP untuk masa pandemic, recovery dan juga New Normal.
“SOP-SOP tersebut kami siapkan dikarenakan hotel-hotel yang kami operate masih beroperasi dan siap untuk mendukung pemerintah pusat ataupun daerah dalam menanggulangi Covid-19,” terangnya.
Setelah ditunjuk sebagai koordinator untuk pemenuhan akomodasi untuk tenaga medis di Kota Jakarta, HIG juga membagikan SOP-SOP tersebut kesetiap hotel yang ditunjuk untuk menyediakan akomodasi bagi para tenaga medis.
SOP yang terbagi dalam 3 kategori waktu seperti; SOP Pandemic HIT, Recovery dan New Normal mengacu pada ketentuan international WHO dan juga Dinas Kesehatan.
“SOP-SOP tersebut sudah dibagikan dan kami trainingkan ke hotel-hotel kami dan juga hotel-hotel lain. Salah satu hotel yang sudah menerapkan SOP kami adalah 14 unit hotel milik Hotel Indonesia Natour, Inaya Bay Komodo Labuan Bajo, Jatiluhur Valley and Resort dan Grand Inna Daira Palembang,” lanjut Qodie.
Sementara Giri, Business Development Manager Hotel Indonesia menambahkan, SOP yang dibuat memang bisa langsung diaplikasikan oleh hotel-hotel terkait mulai hotel bintang 3 hingga bintang 5, karena dibuat sangat lengkap.
“SOP tersebut mengatur banyak sekali protokol-protokol yang harus dilakukan mulai dari penjemputan tamu, pembersihan kamar, meeting rooms, persiapan makanan, hingga spa therapis semua sudah dijelaskan,” terangnya.
Penerapan SOP ini dinilai sangat penting bagi mereka yang bekerja di industri perhotelan.
“Kalau biasanya hotel operator lain lebih memilih untuk tidak membagikan SOP mereka, kami malah memberikan SOP kami untuk bisa disesuaikan oleh PHRI dan dibagikan ke hotel-hotel yang lain. Bagi kami sebuah proses kolaborasi yang baik dan benar pasti bisa berdampak bagi bisnis perhotelan kedepan,” pungkas Qodie. (JM01)