ICARES 2025 : Sinergi Riset Global Dorong Inovasi Dirgantara Berkelanjutan

0
2
ICARES 2025 : Sinergi Riset Global Dorong Inovasi Dirgantara Berkelanjutan
ICARES 2025 : Sinergi Riset Global Dorong Inovasi Dirgantara Berkelanjutan

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Konferensi internasional bergengsi, 2025 IEEE International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES 2025), sukses diselenggarakan pada 23–24 Oktober 2025 di Telkom University Surabaya.

Mengusung tema “Advancing Aerospace and Remote Sensing Technologies for Sustainable Future,” konferensi ini menjadi wadah kolaborasi penting antara Pusat Riset Teknologi Satelit – BRIN, Center of Excellence Motion Technology for Safety, Health, and Wellness (MOSHEE), Telkom University Surabaya, serta IEEE Indonesia Joint Chapter GRS29/AES10.

Acara ini berhasil mempertemukan lebih dari 120 peneliti, akademisi, dan praktisi dari Asia, Eropa, hingga Timur Tengah untuk berbagi di bidang teknologi dirgantara, sistem sensor, komunikasi satelit, UAV, hingga kecerdasan buatan yang diterapkan dalam sektor geoscience dan kedirgantaraan modern.

Dalam sesi pembukaan, para pembicara utama memberikan pandangan strategis mengenai masa depan teknologi antariksa. Prof. Dr. Erna Sri Adiningsih, Executive Director Indonesia Space Agency (INASA/BRIN), menegaskan pentingnya riset bagi kemandirian bangsa.

“Indonesia memiliki karakteristik geografis yang unik yakni ketergantungan yang tinggi pada teknologi antariksa untuk telekomunikasi, navigasi, dan observasi Bumi,” jelas Prof. Erna, seraya menekankan bahwa kegiatan riset sains dan aplikasi antariksa sangat penting sebagai dasar penetapan standar dan produk bernilai tambah.

Inovasi aplikatif juga menjadi sorotan. Salah satu materi menarik disampaikan oleh Prof. Dr. Aloysius Adya Pramudita S.T., S.M.T., profesor dalam ilmu radar dan aplikasi elektromagnetik Telkom University, yang memaparkan pengembangan aplikasi penginderaan jauh radar-drone untuk mendukung pertanian presisi.

“Untuk mengakomodasi permasalahan vegetasi khususnya mengukur kadar air tanah, sebagai contoh vegetasi teh, maka radar-drone UWB cocok untuk digunakan dengan sistem berbasis topologi SFCW dirancang dengan rentang frekuensi 500 MHz-3 GHz. Gelombang radar mampu menembus lapisan vegetasi teh. Dengan drone ini diperoleh akurasi 96%.”

See also  Jalin Silaturrahim, BRI - PWI Jatim Serahkan 100 Bingkisan untuk Media dan Anak yatim  

ICARES 2025 sendiri membuka tiga jalur utama penelitian, yakni Aerospace & Electronic Systems (AES), Geoscience & Remote Sensing (GRS), dan Data Science & Artificial Intelligence for Aerospace and Remote Sensing. Makalah yang diterima dan dipresentasikan akan diajukan untuk publikasi di IEEE Xplore® dan berpotensi terindeks Scopus, EI Compendex, serta ISI Conference Proceedings Citation Index.

Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan, S.T., M.T., Direktur Telkom University Kampus Surabaya, berharap konferensi ini dapat terus mendorong sinergi riset.

“ICARES 2025 bukan hanya sebuah platform untuk mempresentasikan temuan penelitian, tetapi juga sebuah forum untuk pertukaran yang bermakna. Melalui acara ini, kami berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas disiplin ilmu, mendorong ide-ide inovatif, dan membangun jembatan antara akademisi dan industri,” pungkasnya.

Selain sesi ilmiah, ICARES 2025 juga mengadakan Scientific & Cultural Trip ke Gunung Bromo pada 25 Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan mempererat jejaring antarpeneliti sekaligus memperkenalkan keindahan alam Indonesia sebagai bagian dari diplomasi sains dan teknologi. (JM02)