Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Salah satu masalah kulit wajah yang umum dialami oleh perempuan di Indonesia adalah mata panda dan kantung mata. Menurut hasil survei ZAP Beauty Indeks 2024 yang dilakukan kepada 9.000 responden wanita di Indonesia dari berbagai generasi, 34,1% mengatakan bahwa mereka memiliki masalah mata panda, sedangkan 31,7% memiliki masalah kantung mata.
Ada yang menganggap kedua masalah ini adalah sama, padahal berbeda. Mata panda lebih mengarah ke area lingkaran sekitar mata yang terlihat menggelap, mirip mata seekor panda. Sedangkan kantung mata adalah pembengkakan di area bawah mata yang disebabkan oleh penumpukan cairan dan/atau lemak, bisa juga karena kulit yang mengendur.
Kurang tidur, pertambahan usia, alergi faktor genetik, dan gaya hidup kurang sehat dapat menjadi penyebab kedua masalah ini. Pada mata panda, penyebab lainnya adalah dehidrasi dan terlalu lama menatap layar, sedangkan pada kantung mata, penyebab lainnya adalah tingginya konsumsi garam. Dengan mengidentifikasi penyebab-penyebab ini, brand dapat memberi arahan kepada pelanggan untuk memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menurut Healthline, area kulit di sekitar mata memang lebih mudah bermasalah karena kulitnya lebih tipis dan rapuh dibandingkan kulit area wajah lainnya. Ditambah lagi, kulit di area mata juga hanya memiliki sedikit kelenjar minyak, kurang elastis dibandingkan kulit area wajah lainnya, serta pergerakan otot di area mata yang konstan.
Mengatasi masalah ini secara efektif sangat penting brand kecantikan, klinik kecantikan, dan praktik dermatologi. Dengan menawarkan solusi berbasis sains, bisnis dapat membangun kepercayaan pelanggan sehingga tetap kompetitif di pasar perawatan kulit yang terus berkembang. Salah satunya adalah solusi berbasis teknologi artificial intelligence (AI), yang menawarkan pendekatan yang lebih tepat, efisien, dan personal untuk mendiagnosis dan mengatasi masalah-masalah kulit di area mata.
BACA JUGA : CleanLiving.id Hadir di Surabaya dan Sidoarjo
Inovasi AI Skin Analysis dari Perfect Corp. membawa inovasi ke industri kecantikan yang memungkinkan brand untuk memberikan solusi berbasis sains secara individual kepada pelanggan untuk masalah mata panda dan kantung mata.
Fitur ini menggunakan algoritma AI yang canggih menganalisis area di bawah mata untuk mendeteksi ukuran dan bengkak kantung mata. Dengan menggunakan teknologi augmented reality (AR), pelanggan dapat melihat penggambaran yang jelas dari kondisi mata mereka secara real time. Analisis terperinci ini membantu brand menawarkan produk yang sesuai untuk masalah, seperti krim mata dan serum, sementara klinik kecantikan dapat menawarkan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan unik pelanggan.
Sedangkan untuk masalah mata panda, algoritma AI memindai area di sekitar mata untuk menilai tingkat keparahannya. Hasilnya diperlihatkan secara visual, sehingga memudahkan pelanggan untuk paham kondisi mereka. Cara ini membangun kepercayaan dan memberikan kesempatan bagi bisnis untuk merekomendasikan produk atau perawatan yang efektif bagi pelanggan.
BACA JUGA : Grand Launching LalaRika Hijab Gelar Muslimwear Fashion Show di SOGO Tunjungan…
Alice Chang, Founder dan CEO Perfect Corp mengatakan, lewat hadirnya inovasi AI Skin Analysis, akan memberdayakan brand skincare dan pelanggan untuk memahami kondisi kulit mereka dengan lebih baik untuk menemukan solusi yang paling sesuai bagi masalah kulit di area mata.
“Ini adalah langkah maju dalam menghadirkan pengalaman kecantikan yang lebih personal dan skincare shopping journey berbasis sains,” ujarnya. (JM01)