Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Istilah new normal mendadak sering kita dengar akhir-akhir ini, baik secara online maupun offline. Segala aspek mulai bersiap dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang akan kita hadapi pasca pandemi, tak terkecuali dengan Kebab Turki Baba Rafi.
Dilansir dari halaman akun Instagram resminya @babarafiofficial, waralaba kebab asal Indonesia ini baru saja meluncurkan Dapur Virtual Kebab Turki Baba Rafi sebagai salah satu inovasi selama masa pandemi.
Hendy Setiono, CEO Baba Rafi mengatakan, selama masa pandemi, 90% dari seluruh penjualan produknya terjadi secara online melalui aplikasi-aplikasi ojek online.
“Ini berarti justru memberikan peluang yang bagus bagi para pemilik-pemilik usaha rumahan yang belum memiliki outlet secara fisik, karena mereka justru lebih mudah dijangkau oleh pelanggan,” terangnya.
Hendy menilai, dapur virtual akan menjadi kesempatan yang baik untuk berinvestasi di masa-masa seperti ini, karena industri kuliner tidak sepenuhnya mati akibat pandemic, jika kita dapat beradaptasi dan mau berinovasi.
Dapur virtual yang ia gagas ini dinilai lebih mudah dan terjangkau karena tidak memerlukan biaya investasi yang tinggi dan dapat dioperasikan dari rumah saja, sehingga dapat sangat menghemat biaya operasional seperti biaya sewa tempat.
“Yang tadinya perlu ratusan juta untuk memulai usaha kuliner, kini kami dapat menghadirkan pilihan yang jauh lebih terjangkau, karena dapur virtual dapat memangkas banyak biaya-biaya yang biasanya diperlukan untuk membuka outlet fisik,” terang Hendy Setiono.
Selain itu, tambah Hendy, bagi para pemilik restoran yang usahanya lesu selama masa pandemi juga dapat bergabung menjadi mitra dapur virtual Baba Rafi dengan memanfaatkan fasilitas dapur yang sudah ada.
“Para pengusaha restoran juga dapat bergabung menjadi mitra dapur virtual kami. Restoran yang selama pandemi dapurnya cukup sepi aktivitas dapat kembali normal dengan tergabung menjadi mitra dapur virtual,” lanjutnya.
Hendy juga menjelaskan, setelah belasan tahun beroperasi dan mengandalkan outlet-outlet secara offline, pihaknya mulai fokus untuk mengembangkan dapur virtual atau dapur-dapur online sehingga dapat mudah dijangkau oleh para pelanggan, dan juga memberikan kesempatan investasi yang bagus bagi para mitra Baba Rafi.
“Inilah the new normal ala Baba Rafi,” pungkas Hendy.
Diketahui, sejak didirikan tahun 2003, Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki kurang lebih 1300 outlet yang tersebar di 10 negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Cina, dan masih banyak lainnya. Beragam penghargaan baik nasional maupun internasional juga telah diraih waralaba ini. (JM01)