
Gerakan menanam pohon, lanjut Khofifah, akan mampu meredam kenaikan gas rumah kaca sebagai penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.
“Kegiatan menanam pohon sangat berguna untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga dapat menurunkan pemanasan global. Semua ini ketika dilakukan dapat menjadi habit bagi kita semua. Perilaku yang harus kita mulai bangun dari diri sendiri kemudian di-getok tular-kan pada lingkungan sekitar kita,” tandasnya.
Baca juga : BSI Resmikan UMKM Center di Surabaya untuk Perkuat Geliat UMKM
Di sisi lain, kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam mengurangi pemakaian produk berbahan plastik seperti styrofoam, air mineral kemasan, maupun sedotan plastik juga. Beberapaminimarket di beberapa daerah bahkan sudah tidak lagi menggunakan tas plastik dan menggantinya dengan tas berbahan kain untuk belanja.
“Plastik ini dipakai, (terbuang) kemana-mana kan, ke sungai, ke mana-mana. Dengan penggunaan tas kain atau bahan lain daur ulang ini bisa diterapkan masyarakat untuk menjaga lingkungan,” tutur Khofifah.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK, Bambang Supriyanto, mengatakan, Nirwasita Tantra diberikan kepada pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi, termasuk legislatif. Percampuran dari semua itu kemudian muncul pemeringkatan.
Baca juga : DJP Resmi Gunakan NIK Sebagai NPWP
“Leadership itu menjadi kunci untuk penyelamatan LHK, 90 persen ditentukan oleh ketokohan. Dari sisi kebijakan dan juga untuk kebijakan implementasinya. Kalau di daerah indikatornya itu indeks kualitas lingkungan hidup, ada empat instrumen yang diukur. Instrumen kebijakan dan implementasi kebijakan,” tutur Bambang.
Pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra 2021 antara lain Bupati Kabupaten Lamongan Tingkat Kabupaten, Bupati Kabupaten Lumajang untuk kategori kabupaten sedang. Sedangkan untuk tingkat Kota, Wali Kota Surabaya menduduki peringkat pertama, kemudian kategori sedang diperoleh Wali Kota Madiun dan Probolinggo. Selain itu DPRD Jawa Timur juga menyabet peringkat ketiga untuk kategori DPRD Provinsi.
Selain Nirwasita Tantra 2021, KLHK juga memberikan penghargaan Kalpataru 2022, kepada 10 pahlawan lingkungan di seluruh Indonesia. Mereka terbagi dalam kategori perintis, pengabdi, penyelamat, dan pembina.
Baca juga : Bertemu Kepala SKK Migas Jabanusa, PWI Jatim Dukung Edukasi Wartawan Tentang…
“Sebenarnya hari ini kalau kegiatannya disatukan antara eksekutif, legislatif, dan penggiat lingkungan, itu ada sebuah gerakan bukan kerumunan. Tapi barisan yang terintegrasi sehingga tujuan dari menjadikan indeks kualitas lingkungan hidup menjadi lebih baik, tutupan lahannya lebih baik. Iklim menjadi baik itu akan terjadi. Ini leadership kota dan kabupaten nanti disinergikan akan menjadi sumber koherensi secara nasional,” tandasnya. (JM01)














