
Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Meski masuk dalam keadaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara pada Senin (14/9/2020) hingga 45 hari ke depan, PT Darmi Bersaudara Tbk. tetap optimis dalam memaksimalkan operasional perusahaan.
Hal ini terlihat dari perkembangan kinerja perseroan yang mulai pulih, setelah terimbas dari kondisi pandemic Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, termasuk India sebagai pangsa pasar terbesar dan utama dari Darmi Bersaudara.
Seperti disampaikan Gazali Hasan selaku Corporate Secretary Darmi Bersaudara, pada triwulan pertama tahun 2020, perusahaan telah melakukan pengiriman ekspor sebanyak 172 kontainer. Namun pada triwulan kedua (April-Juni 2020) pengiriman mengalami penururunan signifikan menjadi 40 kontainer karena India mengalami lockdown.
“Namun demikian, pada bula Juli 2020 hingga hari ini (18/9/2020), perseroan telah mengirim 161 kontainer dan ada rencana pengiriman 53 kontainer lagi hingga akhir bulan ini,” terangnya pada jatimmedia.com, di Darbe Café, Jumat (18/9/2020).
Artinya, lanjut Digdig, panggilan akrab Gazali, kalau penambahan itu terealisasi maka akan menjadi 214 kontainer.
“Ini kan berarti penjualan kami naik 24,4% dibandingkan penjualan Januari-Maret 2020. Dengan demikian, kami perkirakan per September 2020 (triwulan ketiga, red) perseroan akan kembali membukukan laba bersih,” tambah Digdig.
Digdig juga menjelaskan, perseroan menargetkan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 57,76 miliar dan laba bersih sebesar Rp 708 juta, setelah melakukan revisi target dari yang semula pendapatan ditargetkan sebesar Rp 114 miliar dan laba bersih sebesar Rp 7,4 miliar.
“Melihat kondisi perseroan yang mulai bangkit dan justru menunjukkan peningkatan yang signifikan, kami perkirakan bisa melampaui target yang direvisi ini. Apalagi kami sudah mendapat komitmen dari suplyer kami sebanyak 400 kontainer lagi,” tambah Digdig.
PT Darmi Bersaudara Tbk. Tidak PHK Karyawan
Meski pandemic Covid-19 sempat membuat perseroan mengalami kerugian, namun Darmi Bersaudara tetap pada komitmennya untuk tidak melakukan pengurangan karyawan alias PHK (pemutusan hubungan kerja).
Bahkan menurut Desandrian, Marketing Manager PT Darmi bersaudara Tbk, perseroan juga tidak melakukan pemotongan gaji. Walaupun sudah banyak perusahaan baik yang kecil maupun besar melakukan pemotongan gaji dan bahkan PHK akibat pandemic Covid-19 ini. Namun perseroan tetap pada komitmen untuk tidak melakukan kedua hal tersebut (potong gaji dan PHK, red).
“Komitmen kami adalah dengan itikad baik dan sungguh-sungguh memikirkan kelangsungan hidup para karyawan. Masak ketika untung kami terima, tapi ketika rugi, karyawan yang harus menanggung. Ya tidak begitu. Apalagi dengan kondisi seperti sekarang dimana semua mengalami dampaknya ,” jelasnya.
Diakui atau tidak, Digdig menambahkan, dengan adanya pandemic ini, portofolio pinjaman Perseroan juga sempat mengalami gangguan pembayaran. Meski demikian, lanjutnya, Perseroan tetap berupaya untuk melakukan pembayaran dan negosiasi pembayaran kepada para kreditur. Di sisi yang lain, Perseroan juga tetap melakukan penagihan kepada para pembeli Perseroan di negara tujuan ekspor yaitu India dan Nepal.
“Tentunya dalam masa-masa lockdown di India tersebut, Perseroan mengalami kesulitan karena berhentinya layanan pengiriman dokumen ekspor ke India. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Bank BNI melalui surat pernyataan yang diterbitkan oleh pihak Bank BNI,” tambah Digdig.
Disisi lain, dimasa-masa yang sulit ini, Perseroan juga mengalami kasus hukum dari salah satu kreditur Perseroan yang terganggu pembayarannya sebagai akibat efek pandemik Covid-19 ini. Untuk masalah ini, Perseroan tetap berupaya untuk melakukan perjanjian perdamaian namun belum menemui kesepakatan antara kedua belah pihak yang menyebabkan perkara hukum berlanjut hingga Perseroan ditetapkan oleh Pengadilan berada dalam keadaan PKPU Sementara.
“Namun sebagai bagian dari ketaatan hukum Perseroan, Perseroan beritikad baik dengan melakukan pembayaran sebesar Rp 650 juta. Perseroan berkomitmen sisa dari nilai yang diperkarakan akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengadilan,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, tegas Digdig, Perseroan juga ingin meyakinkan para kreditur, bahwa Perseroan memiliki kemampuan bayar dan akan selalu menghormati semua perjanjian hutang-piutang antara Perseroan dengan para kreditur.
“Kami berharap dengan kondisi perseroan yang mulai membaik ini dapat terus berlangsung dan mendapat dukungan dari seluruh stakeholder sehingga Perseroan dapat terus fokus untuk meningkatkan kinerja sehingga bisa menutup tahun buku ini dengan hasil diatas target revisi yang telah ditetapkan,” ujar Gazali Hasan sambil menambahkan bahwa Perseroan juga telah memperoleh dukungan penuh dari para supplier yang selama 20 tahun terakhir telah menjalin hubungan bisnis yang baik dan kondusif dengan Perseroan. (JM01)