Sinergi BI, OJK, dan Kemenkeu Jatim: Ekonomi Tumbuh 5,22%, Keuangan Daerah Kondusif

0
3
Sinergi BI, OJK, dan Kemenkeu Jatim: Ekonomi Tumbuh 5,22%, Keuangan Daerah Kondusif
Sinergi BI, OJK, dan Kemenkeu Jatim: Ekonomi Tumbuh 5,22%, Keuangan Daerah Kondusif

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Kinerja ekonomi Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Triwulan III – 2025 menunjukkan stabilitas yang kuat, dengan pertumbuhan mencapai 5,22% (year-on-year/yoy). Angka ini hampir setara dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,23% yoy), menegaskan ketahanan fundamental ekonomi daerah.

Kabar baik ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, dalam acara Media Briefing 2025 di Surabaya, Selasa (18/11). Acara ini merupakan kolaborasi strategis antara BI Jatim, Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II, Kantor OJK Provinsi Jatim, dan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jatim.

Ibrahim merinci bahwa stabilitas pertumbuhan ekonomi Jatim didorong oleh dua pilar utama: permintaan dan penawaran.

“Dari sisi permintaan, kondisi tersebut ditopang oleh akselerasi kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi,” ucap Ibrahim.

Sementara itu, dari sisi penawaran, pertumbuhan disokong oleh akselerasi Lapangan Usaha (LU) Konstruksi dan Pertanian, serta didukung oleh percepatan pada LU Jasa Pendidikan dan Infokom.

Terkait harga, inflasi Jawa Timur pada Oktober 2025 tercatat 2,69% (yoy), yang masih berada dalam rentang sasaran nasional 2,5 ± 1% (yoy). Meskipun demikian, BI menyoroti komoditas penyebab inflasi, seperti emas perhiasan dan beberapa komoditas pangan (beras, daging dan telur ayam ras, serta bawang merah).

Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru), BI meminta kewaspadaan khusus.

“Berdasarkan pola musiman saat HBKN Nataru (data historis 2019-2024), komoditas pangan (telur ayam ras, minyak goreng) dan tarif angkutan udara sering menjadi faktor penyebab inflasi Jawa Timur sehingga perlu diwaspadai,” terang Ibrahim.

Guna mengantisipasi lonjakan harga saat Nataru, Pemerintah Provinsi Jatim bersama KPw Bank Indonesia Jatim akan menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada 25 November 2025.

See also  Pusat Perbelanjaan Eastlakes Dipastikan akan Dihuni Merek Kelas Dunia dalam 1 Tahun Kedepan

HLM tersebut akan dikolaborasikan dengan rapat Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (TP2ED) Provinsi Jatim, dengan mengusung tema:

“Sinergi Memperkuat Ketahanan Pangan, Menjaga Stabilisasi Harga, dan Mempercepat Digitalisasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Berdaya Tahan.”

Selain itu, Bank Indonesia akan menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada 28 November 2025, yang bertema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, turut menyampaikan bahwa kondisi keuangan daerah tetap kondusif. Kinerja intermediasi perbankan terus menunjukkan tren positif, di mana Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,81% (yoy) dan kredit meningkat 3,58% (yoy) hingga September 2025.

“Kondisi fundamental perbankan tetap terjaga, tercermin dari rasio kecukupan modal yang tinggi, likuiditas yang memadai, dan kualitas aset yang stabil,” jelas Yunita. Penyaluran kredit terbesar didominasi oleh sektor Rumah Tangga, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Industri Pengolahan, yang menjadi penggerak utama ekonomi Jatim. (JM02)