Bank Indonesia Sosialisasikan QRIS pada Merchant di Pasar Atom Surabaya

0
116
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah saat menjelaskan tentang QRIS dalam acara talkshow penggunaan dan manfaat QRIS bagi merchant di Pasar Atom Surabaya Jumat (13/3/2020)

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Bank Indonesia terus mengkampanyekan penggunaan QRIS melalui berbagai rangkaian kegiatan. Salah satunya dilakukan dengan menggelar talkshow penggunaan dan manfaat QRIS bagi merchant di pasar atom Surabaya, di Cafe Atom, Jumat (13/03/2020).

Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menyampaikan rasa optimis bahwa alat pembayaran secara non tunai seperti QRIS ini pada dua tahun ke depan tidak lagi menggunakan password atau scan barcode seperti sekarang, melainkan sudah lebih maju tehnologinya, yaitu bisa menggunakan sidik jari atau scan retina mata.

“Saya berkeyakinan dengan tehnologi sekarang ini QRIS ke depannya bisa dilakukan dengan scan sidik jari atau scan mata, sehingga lebih aman dan tidak bisa dibobol,” katanya.

Bank Indonesia Sosialisasikan QRIS pada Merchant di Pasar Atom Surabaya

Difi juga menjelaskan, sejak dilaksanakannya sosialisasi QRIS seperti di IWAPI, di Masjid Al Akbar, Universitas Ciputra, Di Pamekasan, dan di Pasar Atom ini, respon masyarakat sangat baik dan luar biasa.

“Antusias masyarakat untuk bisa menggunakan QRIS ini sejalan dengan tujuan kami agar masyarakat memahami apa yang kami lakukan ini,” tambah Difi.

Diketahui, QRIS adalah evolusi dari e-money, uang elektronik dan e-tol dengan masing masing PJSP. Nah QRIS hadir menyederhanakan alat pembayaran dari merchant merchant tersebut.

“Dengan kita belanja atau transaksi di retail, uangnya bisa pas dan bisa langsung masuk ke merchant, tidak lagi pakai uang pengembalian,” urainya.

Penggunaan QRIS bagi masyarakat Surabaya adalah hal yg biasa terutama bagi mereka yang terbiasa menggunakan alat pembayaran seperti Ovo, Go Pay, Dana dan lain lain. Karena itu Difi berharap pedagang Pasar Atom yang jumlahnya mencapai 2000 tenan ini bisa menjadi rowmodel bagi warga Surabaya dalam menggunakan alat pembayaran non tunai QRIS.

“Di Hongkong, sudah sejak lama menerapkan belanja pakai satu kartu namanya Octopus. Karena itu kami berharap di Indonesia, khususnya Surabaya dan Pasar Atom, yang mengawali dengan QRIS, untuk menuju masyarakat yang efisien dan modern,” jelas Difi.

Sementara, Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia, yang hadir di acara sosialisasi tersebut ikut menambahkan bahwa penggunaan QRIS adalah upaya Bank Indonesia untuk memudahkan transaksi perdagangan maupun konsumsi.

“Selain aman, mudah dan biayanya murah, juga bagi merchant hanya dikenakan 0,7 persen. Apalagi kemudahannya, tidak perlu lagi harus bawa banyak kartu, karena fasilitas pembayaran cukup dilakukan melalui gadget,” jelasnya. (JM01)