Bank Jatim Bagi Deviden Lebih dari Rp 723 Milyar

0
85
Bank Jatim Bagi Deviden Lebih dari Rp 723 Milyar

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) hari ini telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2019 (RUPST TB 2019), di Ruang Bromo, Kantor Pusat bankjatim lantai 5, Surabaya.

Dalam RUPS tersebut diputuskan bahwa bankjatim akan membagikan deviden sebesar Rp. 48,20 per lembar saham dengan total Rp 723.747.007.552,40 atau sebesar 52,58%  dari laba bersih, yang akan dibagikan pada pemegang saham seri A dan pemegan saham seri B.

Seperti diketahui, pemegang saham seri A bankjatim merupakan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Dividen bagi pemegang saham seri A merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah masing masing Kabupaten/Kota.

“Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya ini, menjadikan saham bankjatim dengan kode saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat,” jelas Pgs. Direktur Utama, Ferdian Timur Satyagraha yang didampingi Corporate Secretary, Glemboh Priambodo, Jumat (24/4/2020),

Ferdian juga menjelaskan, bahwa kinerja keuangan bankjatim Tahun Buku 2019 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).

“Berdasarkan kinerja Desember 2019, aset bankjatim tercatat Rp 76,72 triliun atau tumbuh 22,37 %, sementara laba bersih bankjatim tercatat Rp 1,38 triliun atau tumbuh 9,22 % (YoY),” tambahnya.

Selama Tahun Buku 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim mencatatkan pertumbuhan 18,91 % (YoY) yaitu sebesar Rp 60,55 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada bankjatim meningkat.

“Pertumbuhan DPK tersebut didominasi oleh pertumbuhan giro 23,54% atau tercatat Rp. 23,83 triliun, diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 16,28% (Rp 22,22 triliun) dan pertumbuhan deposito sebesar 15,81% atau tercatat Rp. 14,50 triliun,” jelas Ferdian.

Dari komposisi tersebut, lanjut Ferdian, terlihat kemampuan bankjatim dalam menghimpun dana murah cukup baik. Selain itu pencapaian DPK  tersebut diperkuat dengan CASA rasio bankjatim sebesar 76,06 % (selama lebih dari 15 tahun, CASA rasio bankjatim berada diatas 65 %).

Sedangkan dari sisi pembiayaan, kali ini bankjatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yaitu 13,16% (YoY) atau sebesar Rp 38,35 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) secara signifikan yaitu sebesar 2,77%.

“Hal ini menunjukkan kualitas kredit bankjatim dari tahun ke tahun semakin meningkat,” tambah Ferdian.

Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp 23,10 triliun atau tumbuh 7,12 % (YoY). Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar 27,11% atau tercatat Rp 9,23 triliun. Pertumbuhan yang tinggi tersebut didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan sebesar 118,98 %.

Disisi lain, komposisi rasio keuangan bankjatim periode Desember 2019 antara lain Return on Equity (ROE) tercatat sebesar 18,00 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,11 %, dan Return On Asset (ROA) 2,73 %. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 71,40 %. (JM01)