Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Kepemimpinan WaliKota dan Wakil WaliKota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji medapatkan apresiasi baik oleh Pimpinan DPRD Kota Surabaya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menilai, telah banyak capaian yang diraih Eri-Armuji, meski ada juga persoalan yang belum tuntas.
Setidaknya, tambah Reni, ada lima tren positif yang ditunjukkan selama jangka waktu tersebut, antara lain : Pelayanan publik, Bidang ekonomi, Bidang kesehatan, Bidang pendidikan, serta Stabilitas sosial, ketentraman dan politik.
Secara kasat mata, pelayanan publik cenderung semakin membaik yang ditunjukkan melalui berbagai ruang komunikasi antara warga dan kepala daerah yang diciptakan demi memudahkan akses masyarakat untuk menyampaikan berbagai problem warga dan lingkungannya,” ujarnya Selasa (16/5/2023).
Reni menambahkan beberapa hal layang diapresiasi, mulai dari membuka kegiatan “Sambat Nang Cak Eri” di Balai Kota Surabaya, menyediakan kanal wargaKu dan pelayanan hingga tingkat RW. Bahkan untuk memantau sekaligus menampung aduan warga tersedia pula grup WhatsApp bersama perangkat daerah, baik camat dan lurah beserta para Ketua RT/RW dan LPMK.
Selain itu, tambahnya, inovasi pelayanan administrasi kependudukan dan pelayanan perizinan juga terus mengalami perbaikan. Sikap tegas wali kota terhadap aparat yang terbukti melakukan pungli dalam pelayanan ke masyarakat juga makin memperbaiki kinerja birokrasi aparat pemkot.
“Jangan buat susah warga Surabaya, itulah pesan yang sering diinstruksikan Walikota, karena pejabat Pemkot Surabaya adalah pelayan masyarakat. Pesan ini kini membudaya, dimana lurah, camat juga kepala dinas turun langsung melayani warga,” terang Reni, sambil menambahkan bahwa di beberapa kesempatan saat turun ke kampung-kampung, ia melihat langsung dan bertemu pejabat pemkot turun ke masyarakat.
BACA JUGA : DPRD Surabaya Minta Pemkot Beri Solusi untuk Warga Gamis yang Tak Bisa Daftar Sekolah…
Pada pemulihan ekonomi, perhatian, kepedulian, dan keberpihakan pada sektor pelaku usaha juga ditunjukkan Pemerintah Surabaya, utamanya terhadap UMKM. Terlihat dengan semakin tumbuhnya UMKM di Kota Pahlawan dengan kemudahan izin berusaha.
“Adanya e-commerce Pemkot Surabaya melalui e-Peken juga menjadi alternatif bagi pelaku ekonomi untuk menjajakan produknya. Meski masih perlu perbaikan perihal belum tersedianya data menyangkut seberapa banyak mereka yang telah naik kelas, utamanya para pelaku usaha mikro, mengingat janji politik kepala daerah yang mencanangkan 30.000 UMKM naik kelas go nasional dan go internasional,” tambahnya.
Secara makro, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 tercatata 7,17 persen, naik tajam dimana saat pandemi terkontraksi minus 4,85 persen. Apalagi meningkatnya pertumbuhan ekonomi Surabaya ini memberi andil dan berkontribusi besar dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Ekonomi bangkit, nilai investasi tahun 2022 mencapai Rp 34 triliun, gairah usaha di Surabaya terus tumbuh.
“Ini harusnya juga berdampak pada kesempatan kerja yang semakin luas tersedia,” terang Reni.
Selaras dengan berbagai capaian positif itu, menurut Reni, sisi pembenahan pada bidang lainnya juga butuh diperhatikan Pemkot Surabaya. Setidaknya sejumlah problem menjadi masukan dan saran untuk dapat diperbaiki Pemkot Surabaya, diantaranya; penanganan kemiskinan, pengangguran, banjir, kemacetan, dan pendapatan daerah.
BACA JUGA : Wacana Lapangan Tembak Kedung Cowek Jadi RS tipe C Dapat Dukungan DPRD Surabaya
Secara akumulatif, Reni memberikan skor 8,7 sebagai penilaian terhadap berbagai capaian tersebut.
“Selain sejumlah koreksi yang saya sampaikan tadi, angka ini cukup relevan diberikan sebagai rapor kinerja kepemimpinan kepala daerah selama dua tahun masa pemerintahan,” pungkasnya. (Adv/JM01)
