Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP, Khusnul Khotimah, minta Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat untuk segera menyiapkan seragam yang dibagikan secara gratis untuk siswa dari keluarga miskin (gamis).
Seharusnya, jelas Khusnul, idealnya usai proses PPDB (penerimaan peserta didik baru) selesai, maka seragamnya bisa diberikan kepada siswa tidak mampu.
“Makanya, kami minta akhir Agustus ini anak-anak harus sudah berseragam semua,” katanya, Rabu (9/8/2023).
Khusnul juga mendorong Dispendik untuk gaspol mulai menyiapkan seragam bagi siswa-siswi dari gamis yang sudah tercatat di Pemkot Surabaya. Apalagi masing-masing sekolah juga sudah mulai memasukkan data siswa yang diterima di sekolah masing-masing.
“Seragam gratis ini bagian dari hak siswa yang harus diterima dari keluarga miskin. Jangan sampai anak-anak ini menunggu terlalu lama, karena dikhawatirkan akan berdampak pada psikologi anak, karena tidak memakai seragam,” tambah Khusnul.
Agar distribusi seragam ini bisa segera terlaksana, Khusnul meminta Dispendik untuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait pengadaan seragam yang melibatkan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah).
“Saya mengingatkan betul agar Dispendik berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, agar memastikan kualitas bahan seragam. Termasuk ukurannya,” tegas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.
Berdasarkan catatan Komisi D saat rapat beberapa waktu dengan Dindik Surabaya, lanjut Khusnul, ada beberapa masalah yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satunya adalah masalah ukurang seragam sekolah.
BACA JUGA : DPRD Kota Surabaya Apresiasi Rencana Gratiskan Biaya Pemakaman
Banyak siswa yang mengeluh ukurannya tidak sesuai dengan kondisi badan anak. Ada yang kekecilan, ada pula yang kebesaran ukurannya.
“Sebaiknya, UMKM yang dilibatkan dalam penyediakan seragam sekolah adalah UMKM yang berada disekitar sekolah, sebagai bentuk upaya penguatan program padat karya. Jadi program ini kemanfaatannya kembali ke masyarakat Surabaya,” katanya.
Sementara untuk anggaran seragam ini, Khusnul menyampaikan bahwa ini masuk dalam nomenklatur kegiatan personil. Untuk sekolah dasar total anggarannya sebesar Rp 290 miliar, sedangkan sekolah menengah Rp 150 miliar. (JM01)