Gerakan Santri Bermasker Diresmikan Gubernur Khofifah

0
91
Gubernur Khofifah Canangkan Gerakan Santri Bermasker
Gubernur Khofifah Canangkan Gerakan Santri Bermasker

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Berbagai langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim terus dilakukan. Salah satunya, hari ini, Kamis (25/2/2021), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, dan Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, mencanangkan Gerakan Santri Bermasker.

Gerakan yang digagas oleh Polda Jatim ini, juga dihadiri langsung oleh Pimpinan Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH. Agoes Ali Masyhuri, Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH. Saad Ibrahim, Sekretaris Umum MUI Jatim Prof. Dr. Muzakky, Bendahara PWNU Jawa Timur KH. Rosidi, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, serta Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.

Pada saat pencanangan, perwakilan santri dan santriwati dari Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo membacakan Ikrar Santri Jawa Timur. Dimana, terdapat 5 poin yang menjadi hal penting dalam ikrar tersebut.

Baca juga : Santunan bagi Korban Meninggal akibat Covid-19 Dihentikan

Diantaranya, pertama, selalu memakai masker dalam setiap kegiatan di dalam dan luar pondok pesantren. Kedua, selalu menjaga jarak antar santri maupun orang lain. Ketiga, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Keempat, membatasi mobilitas dan interaksi yang tidak perlu. Kelima, menghindari kerumunan dengan jarak minimal satu meter.

Seusai pencanangan, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa masker berfungsi melindungi para santri dari bahaya penularan Covid-19. Tak hanya mengingatkan pentingnya bermasker, dirinya juga mengingatkan pentingnya menggunakan masker dengan benar.

“Gerakan santri bermasker menjadi ikhtiar bersama untuk saling melindungi satu sama lain, sehingga bisa saling terlindungi dari Covid-19. Karenanya, bagi para santri tidak bisa satu bermasker, satunya lagi melepas masker,” tegas Khofifah.

Baca juga : Kapolri Keluarkan SE : Tersangka UU ITE Minta Maaf Tak Perlu…

Menurut Khofifah, Gerakan Santri Bermasker ini bisa menjadi bagian penguatan dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan di Jatim. Apalagi di Jatim terdapat lebih enam ribu   pondok pesantren, dengan jumlah santri mencapai hingga sembilan ratus ribu lebih.

“Jumlah santri di Jatim cukup banyak dan kegiatan mereka juga sangat padat. Karenanya, protokol kesehatannya harus betul-betul dikawal,” terang Khofifah.

Pada kesemptan yang sama, Khofifah juga mengingatkan kepada para santri untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M. Seperti memakai masker, menjaga jarak yang aman, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Baca juga : FFML Season III Akhiri Season Reguler Dengan 9 Tim Juara

“Ini penting, karena seperti diketahui bersama meskipun sudah ada upaya vaksinasi tetapi Covid-19 sampai saat ini belum ada obatnya. Karena itu semua elemen masyarakat harus tetap meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujar Khofifah.

Sementara Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, Gerakan Santri Bermasker menjadi bagian penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Jatim. Karenanya, guna mendukung gerakan tersebut, pihaknya juga membagikan sebanyak 1.212.000 masker untuk pondok pesantren yang ada di Jatim.

“Santri menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi Covid-19,” jelasnya. (JM01)