Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Stunting, sebuah masalah gizi kronis yang menghantui masa depan anak-anak Indonesia, tidak bisa diatasi hanya dengan pendekatan medis semata. Dibutuhkan sentuhan personal yang lebih dalam. Hal inilah yang menjadi kunci sukses dari Program PELITA (Pelindo Tanpa Balita Stunting), sebuah inisiatif kolaborasi antara PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Sub Holding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PHC, dan Kecamatan Semampir.
Program PELITA tidak hanya fokus pada intervensi kesehatan di posyandu atau puskesmas. Sebaliknya, mereka menjadikan kunjungan rumah (home visit) sebagai kunci dari seluruh upaya mereka. Strategi ini memungkinkan tim medis dan pendamping untuk masuk langsung ke lingkungan keluarga, melihat secara dekat kondisi dan pola asuh yang terjadi sehari-hari.
Erika A. Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, menegaskan, “Melalui kunjungan rumah, kami bisa melihat akar permasalahan dan mendampingi keluarga sehingga anak-anak tumbuh lebih sehat sesuai fase tumbuh kembangnya,”Senin (25/08).
Home visit berbeda dari pemeriksaan kesehatan biasa. Setiap tiga bulan, tim gabungan dari Tim Gizi PHC, Tim Kecamatan Semampir, SPTP, dan TPS datang langsung ke rumah balita stunting. Di sana, mereka tidak hanya mengukur berat atau tinggi badan, tetapi juga:
Memahami Akar Masalah: Tim menggali lebih dalam soal pola makan, sanitasi, dan kebiasaan keluarga. Faktor-faktor sosial dan lingkungan yang sering luput dari pemeriksaan klinis bisa terungkap.
Edukasi yang Personal: Para orang tua diberi edukasi langsung mengenai gizi seimbang, sanitasi yang baik, hingga cara pengasuhan yang positif.
Stimulasi Dini: Tim pendamping juga mengajarkan pentingnya stimulasi dini dan interaksi yang mendukung perkembangan otak anak.
Bantuan Berkelanjutan: Anak-anak yang terdaftar dalam program ini menerima bantuan rutin berupa susu tambahan, kudapan bergizi, dan vitamin untuk memastikan asupan nutrisi mereka tercukupi.
“Kami tidak hanya ingin melihat angka, tetapi juga ingin memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian yang tepat dari orang tua dan lingkungan sekitarnya, Melalui home visit, kami dapat mendukung orang tua dengan memberikan informasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak.” ujar dr. Gery, perwakilan dari Puskesmas setempat
Setelah berhasil menurunkan angka stunting di Kecamatan Krembangan, kini Program PELITA memfokuskan kegiatannya di Kecamatan Semampir. Sejak September 2024 hingga Agustus 2025, program ini telah mendampingi 20 balita stunting dengan harapan meningkatkan kesejahteraan mereka secara menyeluruh.

Penutupan program PELITA yang diadakan di RS PHC Surabaya baru-baru ini menjadi momen evaluasi pencapaian. Keberhasilan program, khususnya melalui strategi home visit, mendapat sorotan utama sebagai faktor penentu mengatasi stunting dan memberikan harapan bagi setiap anak untuk mendapatkan kesempatan terbaik dalam hidupnya. (JM02)















