Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Dalam rangka mendorong optimalisasi potensi dan memperkuat resiliensi ekonomi Jawa Timur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur berkolaborasi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga menggelar kegiatan yang bertajuk Jatim Talk yang mengambil tema “Akselerasi Kinerja Ekonomi Jawa Timur di Tengah Peningkatan Ketidakpastian Ekonomi Global”.
Acara yang merupakan salah satu rangkaian pembukaan dari The 10th East Java Economic (EJAVEC) Forum 2023 tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman stakeholder daerah terkait perkembangan ekonomi Jawa Timur, serta menjadi forum diskusi dalam merumuskan rekomendasi untuk memperkuat resiliensi ekonomi Jawa Timur.
Selain dihadiri perwakilan diplomatik negara sahabat, Kepala KR4 OJK, Kepala OPD/Instansi Jawa Timur, civitas akdemika, serta asosiasi pelaku usaha, hadir sebagai narasumber untuk memberikan pandangan ahli diantaranya; Prof. Dyah Wulansari (Guru Besar FEB UNAIR), David Sumual (Chief Economict Bank Central Asia), Sunarsip, Ak. M.E (Principal & Chief Economist The Indonesia Economic Intelligent), serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Muslimin Anwar.
BACA JUGA : Sumbangkan 7 % Perekonomian Bagi ASEAN, Wagub Emil Minta Terus Gelorakan…
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto dalam Welcoming Remarks-nya menyebutkan bahwa tahun 2023 menjadi momentum yang harus kita jaga untuk mendorong resiliensi dan akselerasi ekonomi Jawa Timur,
“Dalam lingkup nasional, David Sumual menyampaikan bahwa Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang masih tetap tumbuh kuat di tengah perlambatan global. Island fortress Indonesia cukup kokoh menahan badai global,” terang Budi di Hotel The Westin, Surabaya, Selasa (14/2/2023).
Optimisme Budi tersebut, juga tercermin pada lingkup daerah dengan perkiraan ekonomi Jawa Timur di tahun 2023 yang tetap terjaga tumbuh positif, meskipun termoderasi dibandingkan tahun 2022.
BACA JUGA : Gubernur Khofifah Kenalkan Durian Varietas Baru di Festival Durian Sumberasri 2023
Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyatakan terdapat 4 (empat) key strategies yang diperlukan untuk menopang pemulihan ekonomi Jawa Timur, yakni :
- Penguatan peran Jawa Timur sebagai lead export industri manufaktur
- Penguatan peran Jawa Timur sebagai lumbung pangan Nusantara
- Penguatan optimalisasi digitalisasi ekonomi Jawa Timur
- Peningkatan inklusivitas ekonomi Jawa Timur melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah, dan pariwisata.
Halaman selanjutnya: Prof. Dyah Wulansari dalam paparannya….