Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Kesehatan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Terawan Agus Putranto, secara langsung meresmikan Rumah Sakit (RS) Lapangan Covid-19 Pemprov Jatim, yang berada di Jl. Indrapura, Surabaya, Selasa (2/6/2020) sore.
Peresmian tersebut ditandai dengan pemecahan kendi tepat di depan pintu masuk ke RS Lapangan Covid-19 yang dilakukan oleh Kepala BNPB Letjend TNI Doni Monardo yang juga merupakan Ketua Gugus Pusat Penanganan Covid-19, didampingi oleh Menkes Terawan dan Gubernur Khofifah.
Peresmian RS Lapangan Covid-19 yang didirikan di Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ini telah memasuki hari ketiga operasional, dan sudah terdapat 23 orang pasien positif Covid-19 dengan kondisi ringan hingga sedang yang berdomisili di Surabaya.
Kepala BNPB menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Khofifah atas gagasannya untuk mendirikan RS Lapangan Covid-19 yang diperuntukkan bagi pasien positif dengan indikasi ringan hingga sedang. Menurutnya, ini sangat penting karena akan bisa mengurangi beban RS rujukan.
“Kita berharap RS rujukan tidak penuh dengan pasien, karena jika sampai penuh maka dokternya akan kelelahan sehingga tidak memiliki kesempatan untuk relaksasi,” terang Doni dalam sambutannya.
Untuk itu, lanjut Doni, bagi pasien positif Covid-19 yang kondisinya ringan hingga sedang cukup dirawat di RS Lapangan. Keberadaan RS Lapangan ini memang sangat strategis.
“Tentu kita berharap pasien-pasien yang berat bisa segera disembuhkan,” lanjutnya.
Doni juga menambahkan, untuk meningkatkan jumlah kesembuhan, pihak Kemenkes juga telah menyumbangkan 21 pax plasma convalescent bagi Pemprov Jatim, dimana plasma ini telah diujicobakan dan terbukti efektif menyembuhkan pasien Covid-19 yang kondisinya sakit berat di Jakarta.
“Infonya di Jatim per Senin (1/6/2020) kemarin sudah ada 699 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Kita harap diantara mereka ada yang mau menyumbangkan plasma darahnya kepada Pemprov sehingga bisa membantu mengobati pasien yang dalam kondisi berat,” ungkap Doni.
Selain itu, Doni juga berpesan kepada masyarakat, untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk bisa memutus rantai penyebaran Covid-19. Terlebih, penanganan atas pandemi ini juga belum bisa diketahui sampai kapan.
“Jadi jargon kita adalah disiplin terapkan protokol kesehatan. Karena hanya dengan inilah kita bisa mencegah penularan Covid-19,” tukasnya.
Senada dengan Kepala BNPB, Menteri Kesehatan Terawan juga menyampaikan apresiasi dan komitmennta untuk terus mendukung dan membackup semua upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mempercepat penanganan Covid-19.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi maka kami akan mendukung semua upaya Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19,” terangnya sambil mengucapkan juga terimakasih kepada Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya atas kerjasamanya untuk terus mendukung Pemprov Jatim sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19.
Sementara itu, Gubernur Khofifah, mewakili Pemerintah provinsi dan masyarakat Jawa Timur menyampaikan terimakasih kepada Kepala BNPB dan Menteri Kesehatan, yang terus mendukung Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19.
“Terima kasih, baik lewat bantuan yang diberikan maupun support penuh atas pendirian RS Lapangan Covid-19 ini,” terang Khofifah.
Dalam kesempatan itu Khofifah juga menjelaskan, saat ini RS Lapangan memiliki total kapasitas mencapai 271 bed, yang kalai terus dimaksimalkan maka kapasitasnya mampu mencapai hingga untuk 571 orang pasien.
“Dengan ekstensifikasi ini nantinya maka akan semakin banyak pasien positif kondisi ringan hingga sedang yang bisa ditampung untuk dilakukan perawatan, sehingga, daya tampun di RS rujukan bisa semakin besar,” tambah Khofifah.
Untuk diketahui, RS Lapangan Covid-19 ini dibangun dengan dua basis utama, yaitu gedung dan tenda. Satu gedung utama dan lima ruangan berbasis tenda. Kelima tenda tersebut dibagi peruntukannya untuk tenda pasien wanita, tenda pasien pria, tenda screening dan tenda untuk keperluan administrasi.
Sedangkan untuk kesediaan tenaga kesehatan, Pemprov Jatim telah melakukan kolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (JM01)