Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia kepada responden rumah tangga di Jawa Timur mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap perekonomian Jawa Timur terus meningkat pada Juni 2022, dan tetap berada pada level optimis (>100).
Hal ini tercermin dari indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2022 sebesar 132,861 lebih tinggi dibandingkan dengan 129,35 pada Mei 2022. Peningkatan keyakinan konsumen didorong persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi ke depan yang membaik.
Indeks Kondisi Ekonomi (KE) saat ini yang mencerminkan persepsi konsumen terhadap kinerja perekonomian saat ini meningkat dan tetap berada pada level optimis? yakni sebesar 116,79 pada Juni 2022, lebih tinggi dari 114,13 pada Mei 2022.
Peningkatan KE didorong deh kenaikan pada seluruh komponen pembentuknya yakni penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja serta konsumsi barang tahan lama (durable goods).
Baca juga : Lepas Tim Jelajah Kopi Jatim 2022, Plt. Gubernur Jatim Optimis Angkat…
Sebanyak 41,99 % responden mengalami peningkatan penghasilan dibandingkan dengan enam bulan yang lalu. Sejalan dengan hal tersebut? 31,16 % responden menyatakan ketersediaan lapangan kerja saat ini meningkat. Selanjutnya, 28.62 % responden menyatakan terdapat peningkatan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama.
Kepala Kantor Pewrakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depar? (Desember 2022) juga mengalami penguatan. Hal ini tercermin dari indeks Ekspektasi Konsumen (EK) sebesar 148,93 lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang sebesar 144,58.
“Berdasarkan komponen pembentuk IEK, peningkatan keyakinan responden terhadap kondisi ekonomi ke depan didorong oleh ekspektasi kegiatan usaha, penghasilan, dan ketersediaan lapangan kerja yang terjaga pada level optimis,” ujarnya Selasa (12/7/2022).
Baca juga : Menteri Koperasi dan UKM Apresiasi AstraPay dalam Mendukung UMKM Go Digital
Selain itu, sebanyak 62,54 % responden menyatakan kegiatan usaha ke depan diyakini akan membaik. Dan sejalan dengan hal tersebut, 56,02 % responden memprakirakan penghasilan 6 bulan mendatang lebih tinggi.
“Perkiraan kenaikan penghasilan tersebut didukung deh ekspektasi peningkatan omset dan tambahan pendapatan di luar gaji/upah. Selanjutnya, 54,14 % responden menyatakan prakiraan ketersediaan lapangan kerja lebih tinggi dipengaruhi deh kondisi ekonomi yang mulai membaik,” tambah Budi.
Sementara itu, hasil survei kondisi keuangan konsumen berdasarkan jenis penggunaan menunjukan mayoritas penghasilan responden pada Juni 2022 digunakan untuk kebutuhan konsumsi (74,22 %), pembayaran cicilan/pinjaman (11,63 %), dan tabungan (14,14 %).
Baca juga : Kolaborasi Auto2000 dan Iwan Tirta Private Collection Hadirkan Inovasi Akesoris Edisi…
Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi pada Juni 2022 tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya, dimana pada posisi Mei 2022 sebesar 78,32. Sementara rata-rata rasio pembayaran cicilan/pinjaman sebesar meningkat dibandingkan Mei 2022 yang sebesar 9,25 %. Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan sebagai tabungan juga tercatat lebih tinggi dari Mei 2022 yang sebesar 12,43 %. (JM01)