Kopi Mantan Tetap Tak PHK Karyawan Meski Omset Turun Tajam

0
412
Komisaris Kopi Mantan, George Harianto (kiri) bersama Direktur Utama Kopi Mantan, Raymond Tjiadi (tengah) dan CFO Kopi Mantan, Alex Chandra

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang semakin massif telah membuat kondisi kehidupan masyarakat dan bisnis mengalami kemerosotan yang tajam. Apalagi dengan semakin banyaknya wilayah yang menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membuat semakin banyak pula perusahaan yang berhenti beroperasi atau bahkan bangkrut.

Kondisi ini mau tidak mau membuat sebagian perusahaan terpaksa merumahkan karyawannya dan bahkan sebagian melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Penurunan omset bisnis ini juga dialami Kopi Mantan, yang terpaksa juga menutup beberapa gerainya yang ada di Surabaya maupun di luar kota (Bandung dan Banjar, red).

Direktur Utama Kopi Mantan, Raymond Tjiadi

Hal ini diakui Direktur Utama Kopi Mantan, Raymond Tjiadi, yang mengatakan bahwa beberapa gerai yang merosot tajam omsetnya maupun yang marketnya “hilang” seperti gerai-gerai yang dekat kampus, terpaksa ditutup.

“Ya karena omsetnya turun tajam atau bahkan yang marketnya “hilang” seperti gerai kita yang ada di beberapa kampus, ya terpaksa kita tutup. Termasuk juga geari di Bandung dan Banjar yang sudah lock-down wilayahnya,” terangnya pada jatimmedia.com, Senin (27/4/2020).

Namun demikian, menurut Raymond, Kopi Mantan sama sekali tidak melakukan PHK pada karyawan (barista, red) yang gerainya di tutup.

“Kami tidak mem-PHK barista kami meski gerainya sementara ditutup. Mereka justru kita tarik ke pusat dan kita lakukan update baik melalui training maupun product development, agar nanti ketika situasi sudah membaik, kita bisa berlari lebih kencang lagi,” ungak Raymond.

Selain itu, beberapa barista dari gerai yang ditutup, diperbantukan pada 3 gerai yang masih beroperasi karena secara omset masih cukup bagus yaitu gerai di Manukan, Kedungdoro dan Mayjen Sungkono.

“Karena ada tambahan tenaga dari beberapa gerai yang ditutup, maka kami juga melakukan pengurangan jam kerja untuk para barista. Tapi meski begitu, kami tidak mengurangi salary mereka, karena kita sadar, dalam kondisi seperti ini, mereka tetap perlu biaya untuk hidup,” jelas Raymond.

Namun Raymond juga mengakui bahwa ada beberapa karyawannya yang keluar karena pandemic Covid-19 ini, tapi bukan dikeluarkan.

“Memang ada beberapa yang mengajukan pengunduran diri karena permintaan orang tua mereka yang takut dengan Covid-19. Tapi itu gak banyak,” tambahnya.

Surabaya PSBB, Kopi Mantan Tak Ada Dine-In

Terkait dengan penerapan PSBB yang dilakukan Surabaya mulai Selasa (28/4/2020) besok, Raymond menjelaskan bahwa Kopi Mantan juga mengikuti aturan dengan menutup untuk Dine-In dan hanya untuk Take Away (drive true) saja.

“Dengan adanya PSBB bagi Surabaya, kita tidak ada dine-in sama sekali. Meski hanya melayani Take Away, namun untuk yang melakukan drive true, kita tetap menjalankan prosedur standar penanganan Covid-19, seperti harus pakai masker, cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu, maupun pengukuran suhu tubuh dengan thermo-gun,” jelas Raymond.

Raymond juga menambahkan, dimasa pandemic Covid-19 ini, pihaknya lebih banyak menerapkan pola pemasaran tidak langsung dan jemput bola, serta focus pada delivery, baik lewat ojek online, penyebaran brosur maupun melalui media social yang dimiliki Kopi Mantan. (JM01)