Kukuhkan 400 Tagana Jatim, Sekdaprov Jatim Minta Kesiapsiagaan Tagana Semakin Ditingkatkan

0
30
Kukuhkan 400 Tagana Jatim, Sekdaprov Jatim Minta Kesiapsiagaan Tagana Semakin Ditingkatkan
Kukuhkan 400 Tagana Jatim, Sekdaprov Jatim Minta Kesiapsiagaan Tagana Semakin Ditingkatkan

Situbondo, JATIMMEDIA.COM – Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono meminta kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam menghadapi perubahan iklim ekstrim yang tidak dapat diprediksi semakin aktif dan ditingkatkan.

Hal ini disampaikan Sekdaprov Jatim saat mengukuhkan 400 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam upacara Apel Siaga dalam rangka pembinaan Tagana Provinsi Jatim di Hotel Sidomuncul II, Situbondo, Sabtu, (29/10/2022).

Pada kesempatan tersebut, Adhy, sapaan akrabnya mengatakan, ingin bersilaturahim sekaligus mengundang Dinas Sosial, Koodinator dan Petugas Posko Tagana di 38 Kabupaten/Kota dalam rangka implementasi program penanganan bencana bidang perlindungan sosial Provinsi Jawa Timur.

“Jadi, harus ada koordinasi untuk menyamakan kesepahaman secara berkesinambungan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Kab/Kota dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Luncurkan Platform Digital Jagat Nusantara

Disampaikan Adhy, ada beberapa poin penting agar percepatan penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial di Provinsi Jawa Timur dapat terwujud, diantaranya;

  • Pertama, membangun upaya mitigasi kesiapsiagaan masyarakat dalam pengurangan resiko bencana guna ketahanan sosial masyarakat dari ancaman resiko bencana.
  • Kedua, mendukung upaya percepatan laporan kejadian bencana yang koordinatif antara pusat dan daerah sebagai bahan analisa kebutuhan dalam layanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana.
  • Ketiga, melakukan sinergitas pelaksanaan klaster nasional perlindungan sosial pengungsian dan layanan dukungan psikososial sebagai intervensi dari pemulihan sosial korban bencana.
  • Keempat, melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas terhadap Tagana dalam fase penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial di daerah masing-masing.

“Berkaitan dengan poin-poin diatas, maka perlu ada sinergitas koordinasi antara Provinsi maupun Kab/kota untuk meningkatkan keaktifan Tagana melalui kegiatan Posko sebagai upaya percepatan laporan dalam menentukan langkah kebijakan penanganan bencana yang dapat diukur dan dipertanggungjawabkan,” tambahnya.

Sejauh ini, kata Adhy, Pemerintah Daerah, Dinas Sosial dan Tagana kab/kota se Jawa Timur telah membantu Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas kemanusiaan membantu dalam penanganan bencana di kabupaten/Kota masing-masing.

“Hal itu sudah dibuktikan saat percepatan penanganan bencana Awan Panas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, dan bencana banjir, tanah longsor di beberapa daerah, yakni Kab. Malang, Trenggalek, Blitar, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Gresik, Pacitan, Ponorogo,” jelas Adhy.

Baca juga : Peringatan Sumpah Pemuda ke-94, Khofifah Dorong Pemuda-Pemudi Jatim Jadi Game Changer

Agar kinerja Tagana bekerja secara maksimal, Adhy menyampaikan pesan Gubernur Khofifah agar menambahkan alokasi anggaran untuk penanganan bencana. Salah satunya adalah insentif tagana dari jumlah 1.600 menjadi 1.900 Tagana serta insentif bagi FK Tagana Provinsi dan Koordinator Tagana, Petugas Posko Tagana 38 kab/kota. Disamping itu untuk perlindungan kepada Tagana Provinsi Jawa Timur dalam menjalan tugas, telah diikutsertakan kepesertaan BPJSTK BP Jamsostek.

“Berkaitan dengan apresiasi tersebut, saya berharap sinergitas koordinasi antara Pemerintah Provinsi, dan Kab/Kota semakin meningkatkan peran serta Dinas Sosial dan Tagana dalam penanganan bencana di Provinsi Jawa Timur,” tegasnya.

Lebih lanjut, diperlukan pembinaan Tagana secara berkelanjutan dalam rangka kesiapsiagaan Layananan Dukungan Psikososial pada fase Pra bencana, saat bencana dan Pasca Bencana. Salah satu kegiatan yang sudah dilakukan adalah Tagana Masuk Sekolah (TMS).

“Ini sudah di uji cobakan SOP Tim Sekolah Aman Bencana di 20 sekolah di Kabupaten Situbondo, Banyuwangi, Jember, Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Pacitan, Bojonegoro dan Tuban. Dan kedepannya, TMS mulai merambah ke pondok pesantren dengan tujuan mengedukasi kesiapsiagaan bencana alam kepada santriwan dan santriwati,” pungkasnya.

Baca juga : KidZania Surabaya Hadirkan Wahana Baru Adu Kreatif Desain Sepatu

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Alwi menjelaskan, nantinya, 400 anggota Tagana yang baru dikukuhkan akan diberi pelatihan secara maksimal dan intensif. Tujuannya, mengupgrade skill mereka saat menghadapi bencana alam.

“Selain itu, kalau ada bencana peran tagana menyiapkan logistik dapur umum dan melakukan trauma healing kepada korban,” ujarnya. (JM01)