
Kepala SMK Negeri 5 Banjarmasin sekaligus Alumni Peserta Program Upskilling dan Reskilling Manajemen bagi Kepala SMK Berstandar Industri Tahun 2023, Syahrir, menyatakan bahwa program ini sangat penting dalam peningkatan kualitas kinerja, kreativitas, dan inovasi untuk bisa mengelola sekolah di era digital. Ia menuturkan, melalui program tersebut ia bisa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan baru yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan masa kini. Selain itu, ia juga dapat berinteraksi dan bersinergi dengan kepala sekolah dari berbagai daerah lain sehingga bisa terus saling belajar demi kemajuan bersama.
BACA JUGA : Rektor Unesa Dikukuhkan sebagai Ketua Umum PB FOPI
“Ilmu yang saya dapatkan akan diterapkan di sekolah saya sendiri, yakni dalam peningkatan kinerja sekolah, peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, pemberian motivasi kepada guru dan siswa, serta mengajak keterlibatan orang tua dan masyarakat,” ucap Syahrir.
Sedang Guru SMAS Daar El Qolam 2 Tangerang sekaligus Alumni Peserta Program Microcredential CS50X Universitas Harvard, Raden Nur Tsawaabit Faheim Yasin, juga mengungkapkan manfaat dari program ini, dari mulai peningkatan wawasan dan pengalaman, kemampuan literasi, hingga kemampuan manajemen waktu.
“Melalui program ini saya merasa menjadi guru yang lebih berdaya. Saya mendapatkan sumber belajar dan cara mengajar yang baik. Saya pun termotivasi untuk menjadi guru yang terus berkembang, lebih menghargai setiap progres dalam proses belajar; serta membantu para peserta didik untuk menjadi sosok yang mandiri dan menjadi generasi emas,” katanya.
Sementara itu, Guru SDN Mekarsari 1 Depok, peserta Program Microcredential Universitas Columbia, Rossi Marinjani, yang juga merasakan manfaat dari program ini menambahkan, melalui program ini, ada miskonsepsi literasi yang terkoreksi.
BACA JUGA : Gubernur Khofifah Gelar Festival Mangrove di Romokalisari Land
“Kemudian, setelah memiliki pemahaman yang baru dan tepat, kita bisa mengembangkan keterampilan dan dapat memperkarya informasi berkat pertukaran informasi dengan guru-guru dari berbagai penjuru Indonesia,” ucapnya.
Setelah menyelesaikan program ini, para alumni peserta dapat menerapkan berbagai ilmu yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan di sekolahnya masing-masing. Seperti yang dilakukan oleh Rossi, yang secara lebih spesifik memfokuskan diri pada peningkatan ekostem literasi.
“Setelah saya mengikuti program ini saya menciptakan sudut baca yang menyenangkan untuk membangun ekosistem literasi yang baik,” ucapnya.
Bagi para guru dan tenaga kependidikan yang ingin mengikuti program beasiswa ini, ada beberapa tips yang bisa diterapkan sebagaimana pengalaman dari alumni peserta.
BACA JUGA : Sambut FIFA World Cup U-17 Surabaya, PLN Luncurkan Mini Scada Mobile
“Sebaiknya kita mengikuti akun-akun media sosial yang relevan dengan profesi sebagai pendidik. Dari hal itu, kita akan selalu mendapat berbagai informasi terbaru tentang berbagai program strategis dari Kemendikbudristek. Ketika ada program yang sesuai dengan kebutuhan, daftar dan penuhilah segala persyaratannya, serta ikutilah alur dari program tersebut dengan cermat,” ungkap Rossi.
Setelah menyelesaikan program-program beasiswa nongelar untuk guru, para alumni melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas dari ekosistem pendidikan di tempatnya masing-masing, seperti diseminasi kepada rekan sejawat serta penerapan ilmu yang diperoleh di dalam proses pembelajaran dan pelayanan terhadap kebutuhan belajar para peserta didik. (JM01)