Pelindo Petikemas Dukung Program Gubernur Jateng “Mageri Segoro”

0
4
Pelindo Petikemas Dukung Program Gubernur Jateng
Pelindo Petikemas Dukung Program Gubernur Jateng "Mageri Segoro"

Semarang, JATIMMEDIA.COM Ancaman pengikisan garis pantai di sepanjang pesisir Jawa Tengah telah mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk bertindak. PT Pelindo Terminal Petikemas (PT Pelindo Terminal Petikemas) menjadi salah satu pihak yang terdepan dalam merespons isu ini dengan mendukung penuh program rehabilitasi pantai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang bertajuk Mageri Segoro.

Program yang digagas oleh Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, ini bertujuan menjaga pesisir melalui penanaman mangrove dan tumbuhan lainnya.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menyatakan bahwa perseroan berkomitmen menanam sebanyak 50 ribu bibit mangrove dalam program Mageri Segoro sepanjang tahun 2025. Total komitmen penanaman mangrove perusahaan di tahun yang sama mencapai 70 ribu pohon, di mana 20 ribu lainnya ditanam di wilayah Medan, Sumatra Utara.

Widyaswendra menekankan bahwa rehabilitasi lingkungan pesisir adalah program strategis yang selaras dengan prinsip bisnis kepelabuhanan mereka.

“Keterlibatan kami pada program Mageri Segoro adalah sebagai bentuk perwujudan pilar lingkungan (environment) dalam prinsip ESG yang menjadi pedoman usaha kami dan berorientasi pada keberlanjutan,” kata Widyaswendra saat kegiatan penanaman serentak di Pantai Muara Kencana, Kabupaten Kendal, Rabu (15/10).

Selain aksi penanaman mangrove, Pelindo Terminal Petikemas juga terus berupaya mewujudkan pelabuhan hijau dengan program penghijauan lain serta elektrifikasi peralatan bongkar muat peti kemas untuk mengurangi emisi karbon.

“Menjaga lingkungan adalah tugas kita bersama, termasuk dalam berbisnis kami juga mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan. Kami akan terus menanam mangrove dan tumbuhan lainnya baik atas inisiatif sendiri maupun kolaborasi dengan pihak lainnya,” tambah Widyaswendra.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa Mageri Segoro bukanlah sekadar seremonial. Aksi ini merupakan perwujudan nyata dalam menjaga lingkungan dan memastikan masa depan pesisir.

See also  Sambut Benchmarking UNS, Direktur Labschool UNESA Paparkan Strategi Tata Kelola dan Transformasi Sekolah

Kegiatan penanaman mangrove pada Rabu (15/10) tersebut dilakukan secara serentak di 17 kabupaten/kota yang memiliki garis pantai di Jawa Tengah, melibatkan partisipasi kolosal.

Keberhasilan program ini bahkan diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai penanaman mangrove terbanyak dalam satu waktu dengan melibatkan 20 ribu peserta.

Luthfi memaparkan capaian penanaman mangrove di wilayahnya, menargetkan setidaknya 2 juta pohon hingga akhir tahun 2025.

“Hari ini kita menanam total 1,3 juta pohon mangrove di 17 lokasi, kemudian dari Maret sampai dengan September sebanyak 668 ribu pohon mangrove. Jadi secara total kita sudah menanam kurang lebih 1,9 juta pohon mangrove,” ungkap Ahmad Lufhfi.

Namun, Gubernur mengingatkan bahwa aksi Mageri Segoro tidak boleh berhenti pada penanaman. Aspek pemeliharaan dinilai jauh lebih penting untuk memastikan pohon dapat tumbuh dan memberikan dampak nyata.

“Garis pantai terjaga, ekosistem terjaga, tambak tidak rusak, rob berkurang, sehingga aktivitas masyarakat berjalan dengan baik, perekonomian juga dapat bergerak,” pungkasnya, menekankan dampak ekonomi dan sosial dari keberlanjutan program lingkungan ini. (JM02)