
“Pembangunan Jawa Timur telah menuju inklusifitas dimana pembangunan dan renovasi infrastruktur mulai berfokus pada inklusi sosial dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas seperti tempat-tempat pelayanan publik yang bisa diakses oleh kursi roda serta tanda-tanda yang dapat dipahami oleh disabilitas sensorik,” tuturnya.
BACA JUGA : Gubernur Khofifah Apresiasi Surplus Beras Kabupaten Ngawi Tertinggi se Indonesia Saat…
Selain infrastruktur yang terus bergerak menuju ramah disabilitas, lanjut khofifah, di sektor pendidikan, seluruh sekolah di Jawa Timur juga telah menjadi sekolah inklusi.
“Ke depan kita akan terus bergerak menuju penyediaan tenaga pendidik khusus untuk sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus,” ujarnya.
Sedangkan di bidang kesehatan, disabilitas diprioritaskan dalam aksesibilitas di pusat-pusat layanan kesehatan, termasuk perhatian luar biasa dalam vaksinasi khusus untuk disabilitas.
Sementara di bidang pemenuhan hak sipil, seluruh disabilitas telah menuju kepemilikan KTP elektronik dengan penjangkauan maksimal oleh Dispendukcapil ke rumah-rumah disabilitas berat yang kondisinya bed ridden (hanya terbaring di tempat tidur).
BACA JUGA : Gelaran East Java Fashion Harmony (EJFH) di Bromo Jadi Ajang Kenalkan…
Kerja nyata tersebut, kata Gubernur Khofifah, menjadi bukti bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung sepenuhnya upaya-upaya peningkatan kesejahteraan seluruh warga masyarakat tidak terkecuali Penyandang Disabilitas dengan terus berupaya dan bertindak untuk menyeimbangkan relasi, mengurangi kesenjangan dan memastikan persamaan hak, peluang, habituasi dan aksesibilitas fasilitas umum baik pada aspek pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan, dan layanan-layanan publik lainnya.
“Kerja-kerja yang luar biasa ini akan terus digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga hak-hak Penyandang Disabilitas dapat terpenuhi,” jelasnya.
Halaman selanjutnya: Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan….