Gresik, JATIMMEDIA.COM – Stadion Joko Samudro Gresik bakal dijadikan pondok rehabilitasi dan observasi covid-19 Jawa Timur. Stadion ini akan menjadi tempat untuk perawatan, serta isolasi bagi mereka yang terkonfirmasi covid-19, namun gejala ringan maupun yang sudah sembuh namun butuh isolasi dan observasi.
Dalam rangka penyiapan pondok rehabilitasi dan observasi tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama dengan Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono meninjau kesiapan Stadion Joko Samudro, Kab. Gresik, Minggu (19/7/2020).
Khofifah, memberikan apresiasi kepada Bupati Gresik yang telah melakukan inisiasi yaitu mempersiapkan ruang isolasi dengan kategori zona hijau, kuning dan merah.
Zonasi tersebut, dibedakan berdasarkan kualifikasi yaitu zona hijau dipergunakan untuk tenaga kesehatan dan administrasi. Kemudian, zona kuning dipergunakan untuk pasien yang tidak memiliki gejala tapi positif. Sedangkan zona merah dipergunakan bagi pasien yang memiliki gejala sedang dan atau sudah selesai menjalankan perawatan tapi masih membutuhkan rehabilitasi.
“Kami sangat mengapresiasi inisiasi seperti ini, karena bisa mempercepat layanan pasien ringan sampai sedang, serta mengurangi beban dan penumpukan di RS rujukan yang menangani Covid 19,” lanjutnya.
Untuk itu, Khofifah meminta kepada Bupati Gresik untuk segera mengoperasikan Pondok Rehabilitasi dan Observasi Pasien Covid 19 di Stadion Joko Samudro ini.
Tapi sebelumnya harus dipastikan terlebih dahulu bahwa siap untuk dioperasionalkan, baik kesiapan tenaga kesehatan maupun alat kesehatannya.
“Sedangkan sistem pelayanan dan jaringan kerjanya menurut saya sudah cukup baik,” tambah Khofifah.
Dengan adanya Pondok Rehabilitasi dan Observasi Pasien Covid 19 di Stadion Joko Samudro ini, lanjut Khofifah, bisa dipetakan secara detail bagaimana pelayanan dengan gejala ringan, sedang dan berat.
Pemetaan semacam ini menjadi penting. Khusus di tempat ini, melayani pasien sedang dan ringan. Apabila saat monitoring pasien berubah status menjadi agak berat maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Hal semacam ini sudah diterapkan di RS Darurat lapangan Indrapura di Surabaya.
“Pasien dimonitoring perkembangan kondisinya secara detail dan intensif,” imbuhnya.
Khofifah lalu menyinggung progress perawatan pasien covid-19 di RS Darurat Surabaya, Jl. Indrapura, Kota Surabaya. Sampai saat ini, mengalami kemajuan cukup signifikan. Pasien yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 100 persen.
RS Darurat Indrapura menjadi best practice dimana menjadi tempat relaksasi bagi rumah sakit rujukan. Pelayanannya juga menjadikan pasien Covid 19 merasa nyaman.
Oleh sebab itu, model observasi dan rehabilitasi semacam ini harus bisa dicontoh tempat lain. Tujuannya tidak lain adalah membantu kesembuhan para pasien Covid 19. Selain itu, relaksasi semacam ini berguna juga untuk mengurangi penumpukan pasien di RS rujukan Covid 19.
“Format seperti ini harus menjadi catatan, dan bisa diterapkan serta disisipkan di RS lainnya, sebagai contoh diterapkan di Pondok Rehabilitasi dan Observasi Pasien Covid 19 di Stadion Joko Samudro, Kab. Gresik,” tambahnya.
Sementara itu, disaat yang sama Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyampaikan kapasitas stadion ini mampu menampung hingga 140 tempat tidur. Apabila diperlukan, akan dianggarkan kembali tambahan tempat tidur.
“Sesuai perhitungan stadion ini menampung hingga 500 lebih tempat tidur,” tegas Sambari.
Selain itu, nantinya fasilitas observasi dan rehabilitasi GJOS dibekali dengan tersedianya enam dokter dibantu 16 perawat.
“Petugas keamanan dari unsur tiga pilar juga akan disiagakan untuk mengamankan lokasi ini,” pungkasnya. (JM01)