Sugiyem : BPJS Kesehatan Jadi Andalanku

0
35
Sugiyem : BPJS Kesehatan Jadi Andalanku
Sugiyem : BPJS Kesehatan Jadi Andalanku

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Ketika seseorang diketahui memiliki berbagai penyakit dalam tubuhnya, yang biasa disebut komplikasi, tentu berbagai perasaan akan muncul dan menjadi beban hidup, seperti perasaan sedih, tidak terima, maupun khawatir. Apalagi kalau sudah menyangkut besaran biaya berobat yang mungkin ditimbulkan dari penyakit tersebut

Ini pula yang dirasakan Sugiyem, warga Dapukan Perak Timur Surabaya, ketika tau bahwa suaminya, Amianto (55) difonis mengidap penyakit komplikasi diabetusmilitus, jantung, paru-paru, TBC dan gangguan penyakit lambung.

Namun, seperti diakui Tari (panggilan akrab Sugiyem), dia sangat bersyukur karena ada BPJS Kesehatan yang membantu mengatasi sumua biaya perawatan suaminya.

“Terhitung sudah satu bulan penuh, kami menjaga suami di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohamad Soewandhie Surabaya yang berada di jalan Tambak Rejo No.45-47 Surabaya, pasca suami saya divonis dokter mengidap penyakit komplikasi diabetusmilitus, jantung, paru-paru, TBC dan gangguan penyakit lambung,” terangnya.

Sebagai salah satu peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Tari juga menceritakan bahwa saat ini suaminya menjalani rawat inap di ruang ICU di RS milik pemerintah kota Surabaya, setelah sebelumnya hampir 7 bulan sampai sekarang, suaminya keluar masuk rumah sakit menjalani perawatan serius.

Baca juga : BPJS Kesehatan Optimalkan Penerapan Antrean Online Untuk Seluruh Rumah Sakit Mitranya

“Awalnya, suami saya mengidap penyakit TBC dan sempat rawat inap satu minggu, sepuluh hari, dua minggu bahkan satu bulan. Jadi keluar masuk RS itu bukan hal baru, karena sudah berulang kali keluar masuk rumah sakit. Belum lagi kontrol ke Puskesmas dan ke Poli di RS Suwandhi,” tambah Tari.

Namun, lanjutnya, saat ini sudah satu bulan penuh suaminya di rawat di ICU karena mengidap penyakit komplikasi diabetusmilitus, jantung, paru-paru, TBC dan gangguan penyakit lambung.

“Tapi ya alhamdullilah, semua biaya mulai dari periksa di Puskesmas dekat rumah, rawat jalan dan rawat inap, bahkan sekarang di rawat di ruang ICCU, semuanya ditanggung BPJS. Jadi hanya kartu KIS inilah yang menjadi andalan saya,” jelas Tari.

Lebih lanjut, perempuan yang memiliki dua anak ini mengaku, saat berobat baik di Puskesmas maupun di rumah sakit selama ini selalu bergantung pada Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Kalau bicara soal biaya, jika ditotal semua dari 7 bulan yang lalu, tentu kami tidak sanggup membayar dan gak tau gimana nasib suami saya. Hanya BPJS lah yang selalu setia mendampingi kami dan menanggung semua biaya pengobatan suami saya,” ujarnya.

Baca juga : Buka Gelar Pangan Nusantara, Wagub Emil Ajak Masyarakat Jatim Gemar Konsumsi…

Karena itu Tari berharap, agar program BPJS Kesehatan ini selalu ada untuk meringankan beban masyarakat kecil, termasuk seperti yang dialaminya.

“Terimakasih BPJS Kesehatan, semoga terus ada dan tidak tergantikan,” pungkasnya. (JM01)