Suparma Tidak Bagi Dividen Tunai, Fokus Modal dan Investasi

0
7
Suparma Tidak Bagi Dividen Tunai, Fokus Modal dan Investasi
Suparma Tidak Bagi Dividen Tunai, Fokus Modal dan Investasi

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – PT SUPARMA Tbk tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2025 yang digelar di Surabaya pada hari Selasa (10/06).

Disampaikan Hendro Luhur selaku Direktur PT Suparma Tbk, hal ini dilakukan dengan persetujuan para pemegang saham yang hadir dan akan difokuskan pada modal dan investasi perusahaan.

“Setelah dikurangi pembentukan Dana Cadangan Wajib sebesar 20 M sisa laba bersih tahun berjalan 2024 akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan Suparma dan untuk investasi yang sebagian besar bertujuan untuk peningkatan kapasitas mesin kertas” ujarnya.

Selama 2024, Suparma mencatat pertumbuhan penjualan bersih 2,7% menjadi Rp 2.729,6 miliar, hal ini didorong oleh kenaikan kuantitas penjualan 4,1% mencapai 229,4 ribu MT. Produk Kraft dan Tissue menjadi penyumbang utama dengan pertumbuhan kuantitas penjualan, sementara penjualan Duplex relatif stabil.

Hendro Luhur juga menjelaskan laba kotor yang turun 12,3% dari Rp 470,6 miliar tahun 2023 menjadi Rp 412,8 miliar disebabkan karena kenaikan beban pokok penjualan 5,9%, terutama karena adanya lonjakan harga pulp sampai 11% dan ini juga berdampak pada marjin laba kotor turun menjadi 15,1% dari 17,7% di tahun sebelumnya.

“Selain itu, rugi selisih kurs Rp 29,5 miliar sebagai dampak melemahnya nilai tukar rupiah turut berkontribusi pada penurunan laba sebelum taksiran beban pajak 43,5 % sebesar Rp 134,4 miliar dan laba tahun berjalan 41,3% sebesar Rp 104,8 miliar” ungkapnya.

PT Suparma Tbk melaui Hendro Luhur juga menegaskan optimis di tahun 2025 dapat mencapai target penjualan sebesar Rp 3.000 miliar. “Untuk periode empat bulan pertama di tahun 2025 ini penjualan bersih Suparma telah mencapai Rp 837,8 miliar, setara 27,9% dari target penjualan 2025 Sedangkan kuantitas penjualan kertas  dan produksi kertas mencapai 26,9 % dan 32,1 % dari target tahun 2025 yaitu sebesar 69.595 MT dan 72.475 MT”katanya.

See also  Bank Indonesia Peduli Pengembangan Bisnis Kopi

Suparma juga aktif berinvestasi. Proyek steam boiler baru yang direncanakan tahun 2023 dengan nilai USD 10 juta, yang seluruhnya didanai kas internal (Self Financing), telah berproduksi komersial sejak Januari 2025.

Steam Boiler baru ini lebih ramah lingkungan karena spesifikasi yang dirancang dengan penggunaan bahan baku batu bara sebesar ±22% atau sekitar 58% lebih rendah dibandingkan steam boiler Suparma yang sudah ada, serta sisanya akan memanfaatkan ±60% sludge dan ±18% limbah  plastik dan limbah kayu untuk diubah menjadi energi panas.

Selain itu, Suparma juga menganggarkan USD 21,4 juta untuk investasi Paper Machine No. 11 (PM 11) yang mencakup mesin kertas utama beserta perlengkapannya, suku cadang, bangunan dan prasarananya.

Pada 6 Februari 2025, Suparma meneken kontrak pembelian mesin utama PM 11 senilai EUR 6,35 juta dengan suplier dari Finlandia, yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas terpasang sebesar 27.000 MT. Proyek ini akan didanai dari Kas Internal dan fasilitas kredit investasi oleh bank rekanan Suparma.(JM02)