Ciptakan Integrated Warning System, Dua Siswa SMP dapat Apresiasi DPRD Kota Surabaya

0
19
Ciptakan Integrated Warning System, Dua Siswa SMP dapat Apresiasi DPRD Kota Surabaya
Ciptakan Integrated Warning System, Dua Siswa SMP dapat Apresiasi DPRD Kota Surabaya

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya AH Thony mengapresiasi dua siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 52 Surabaya, karena telah menciptakan detektor kebakaran akibat kebocoran elpiji bernama Integrated Warning System (IWS).

Thony mengaku senang lantaran prestasi kedua siswi yakni Adita Zahra Putri Purwana dan Vanesa Dewi Saraswati tersebut, menjadi cerminan potensi anak muda di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang inovatif dan solutif serta memiliki semangat maju dengan menciptakan karya yang berguna bagi masyarakat.

“Ini membuktikan bahwa anak-anak muda Surabaya tidak hanya punya potensi besar, tetapi juga dapat menjadi harapan untuk menjawab persoalan masyarakat,” kata Thony, Rabu (7/2/2024).

Kebanggaan Thony bertambah besar karena karya tersebut bukan diciptakan oleh profesional atau orang dewasa, melainkan siswa SMP. Ia berharap, hal itu bisa jadi pemantik semangat bagi seluruh warga agar terus mengeksplorasi minat dan bakatnya.

“Katanya, ilmu tanpa implementasi ibarat pohon tanpa buah. Sia-sia. Nah, anak-anak SMP ini ibarat pohon baru ditanam belum besar, tetapi sudah berbuah. Varietas unggulan,” ucapnya.

Thony juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) mendampingi dua pelajar SMP memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari karya alat peringatan dini kejadian yang mereka ciptakan.

“Kami meminta kepada pemerintah untuk memberikan pendampingan, bahwa semangat seperti itu perlu difasilitasi untuk mendapatkan HAKI,” kata Thony.

Dukungan tersebut, kata Thony, mutlak diperlukan. Sebab, hal itu juga dapat menjadi cara Pemkot dan seluruh masyarakat menghargai karya anak bangsa.

BACA JUGA : DPRD Surabaya Soroti Banjir yang Masih Terjadi di Wilayah Surabaya Barat

“Ini juga sejalan dengan misi pemerintah, yakni menuju Indonesia Emas 2045. Lewat generasi muda yang berbakat dan dukungan dari pemerintah, Indonesia mampu mencapai masa keemasan dan menjadi raja dunia,” tuturnya.

Thony melanjutkan, generasi muda merupakan kunci kesuksesan menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, mereka harus terus didorong dan diberi motivasi agar terus berkembang. Dan berbagai langkah harus dilakukan untuk memaksimalkan potensi mereka, termasuk mengapresiasi setiap inovasi yang dihasilkan.

“Keberhasilan siswi SMPN 52 Surabaya menciptakan alat deteksi kebocoran elpiji ini membuktikan bahwa Kota Pahlawan penuh generasi muda berbakat. Inovasi ini sangat solutif karena masih banyak kita dengar kebakaran akibat kebocoran elpiji di Surabaya. Apalagi, harga alatnya juga murah,” tuturnya.

Salah satu siswi penemu, Vanessa, bercerita bahwa penciptaan alat tersebut terinspirasi dari kebakaran yang terjadi di rumah tetangganya. Kala itu, kebocoran gas elpiji terlambat dideteksi sehingga kebakaran tidak bisa diantisipasi lebih awal.

BACA JUGA : DPRD Surabaya Minta Revitalisasi Kawasan Kota Lama Tetap Pertahankan Nilai Budaya dan Sejarah

“Semuanya ludes terbakar. Salah satu penyebabnya karena satpam kurang cepat mendeteksi. Dengan alat ini, kami berharap, kebocoran elpiji dan kebakaran bisa dideteksi lebih cepat sehingga dapat diatasi dengan baik. Dan tentunya, korban jiwa dan kerugian materiil juga bisa ditekan,” tutur siswi kelas IX tersebut.

Untuk menciptakan satu rangkaian alat pendeteksi tersebut ternyata relatif murah karena hanya dibutuhkan biaya Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Alat detektor itu bisa dipasang di rumah-rumah. Sementara, home atau base dan sirene dapat dipasang di pos satpam. (Adv)