Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Daewoong Pharmaceutical, sebuah perusahaan perawatan kesehatan global, telah meluncurkan obat GERD yang dikembangkan sendiri dengan API Fexuprazan (Fexuprazan hidroklorida).
Pada bulan Februari lalu, Daewoong Pharmaceutical juga telah mengajukan NDA ke Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) rilis pasar Fexuprazan (API) di Indonesia, yang saat ini dalam proses peninjauan.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan NDA dan melanjutkan rilis ke pasar di Indonesia pada awal tahun depan. Diharapkan obat ini akan menjadi pilihan pengobatan dengan efek yang luar biasa untuk pasien GERD di Indonesia.
Fexuprazan (API) adalah agen Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB) yang memperbaiki kekurangan agen proton pump inhibitor (PPI) yang sudah ada, yang paling umum digunakan untuk pengobatan GERD. Pengobatan ini langsung menggabungkan dengan pompa proton tanpa aktivasi oleh asam lambung, dengan cepat dan stabil menekan sekresi asam lambung.
Baca juga : Bank Dunia Nilai Positif Perkembangan Ekonomi Indonesia di Tengah Situasi Sulit
Uji klinis membuktikan manfaatnya termasuk: Kemanjuran obat yang cepat, Perbaikan gejala yang cepat dan sangat baik, Perbaikan gejala malam hari yang sangat baik, Kemudahan pemberian obat, Interaksi obat yang rendah dan konsistensi efek, dalam pengobatan GERD terbaru.
Menurut Target Addressable Market (TAM), sebuah perusahaan riset pasar global, pasar obat anti-maag global mencapai Rp 237,8 triliun, dan banyak pasien di seluruh dunia menderita penyakit ini.
Di Indonesia sendiri, kasus GERD juga meningkat secara signifikan, dari 5,7% pada tahun 1997 menjadi 25,18% pada tahun 2002, yang disebabkan oleh kebiasaan merokok, obesitas, dan pola makan modern ala barat.
GERD dapat disembuhkan atau dikurangi dengan menghambat sekresi asam lambung. Sedangkan untuk penghambat sekresi asam lambung, PPI, yang muncul pada akhir tahun 80-an, paling banyak digunakan hingga saat ini. PPI hadir dalam sel parietal dan berikatan dengan pompa proton yang mengangkut asam lambung ke saluran lambung untuk menekan sekresi asam lambung.
Baca juga : Vaksinasi Booster Jadi Syarat Wajib untuk Nikmati Fasilitas dan Ruang Publik
Meskipun efek penghambatan sekresi asam lambung yang sangat baik, PPI membutuhkan proses aktivasi melalui asam lambung, sehingga membutuhkan waktu untuk menjadi efektif, dan juga memiliki durasi efek yang singkat karena waktu paruh yang pendek.
P-CAB adalah pengobatan generasi berikutnya yang telah muncul untuk melengkapi. Hanya ada tiga item P-CAB di dunia, termasuk formulasi produk Fexuprazan. Berbeda dengan PPI, P-CAB tidak memerlukan proses aktivasi, sehingga efeknya cepat dari pemberian awal, dan memiliki waktu paruh yang lama, juga efektif untuk meredakan gejala heartburn di malam hari. Selain itu, dapat dikonsumsi terlepas dari pola makannya.
Daewoong Pharmaceutical juga berencana untuk segera merilis obat Fexuprazan (API) di pasar global. Sejauh ini, pihaknya telah menandatangani kontrak ekspor teknologi senilai Rp 12,6 triliun ke 15 negara di dunia antara lain Cina, Amerika Serikat, dan Brasil serta telah menyerahkan NDA ke 8 negara antara lain Indonesia, Chile, dan Thailand.
Daewoong Pharmaceutical terus membahas ekspor teknologi tambahan dengan tujuan merilis Fexuprazan di 10 negara pada tahun 2025 dan 100 negara pada tahun 2030. Rencananya adalah untuk mendorong obat Fexuprazan (API) sebagai pengobatan GERD global melalui paten bahan jangka panjang yang berlangsung hingga setidaknya sampai tahun 2036.
Baca juga : Ekspor Impor Jawa Timur pada Juni 2022 Naik Signifikan
Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan, setelah peluncuran obat baru yang dikembangkan sendiri oleh Daewoong Pharmaceutical di Korea, Fexuprazan akan segera dirilis di Indonesia, untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien GERD.
“Berdasarkan efikasi dan kenyamanan penggunaannya, Fexuprazan akan memimpin pasar obat GERD global,” ujarnya melalui rilis yang diterima jatimmedia.com. (JM01)