DPRD Surabaya Dorong Penerapan Smart City buat Entaskan Pengangguran

0
26
DPRD Surabaya Dorong Penerapan Smart City buat Entaskan Pengangguran
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyebutkan masalah pengangguran harus segera teratasi. Sebab berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tercatat persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Surabaya tahun 2022 sebesar 7,62% atau kiranya 200 ribu lebih orang.

Walaupun sudah mengalami penurunan sekitar 2% dari dua tahun sebelumnya, Reni menegaskan untuk adanya solusi tepat untuk pengentasan angka TPT. Ia juga mendorong agar Pemerintah Kota Surabaya memiliki upaya terbarukan dengan mengentas masalah tersebut dengan berbasis smart city.

“Digitalisasi harus dimanfaatkan benar untuk mengentaskan pengangguran. Ini jadi cara efektif, terlebih kini semua layanan di Kota Surabaya juga sudah berbasis digital,” ujar Reni, Rabu (15/11/2023).

Reni juga terus mengupayakan pemkot untuk memulai langkah dengan membuat satu aplikasi, dimana lewat aplikasi tersebut nantinya lulusan SMA/SMK atau usia produktif lainnya bisa memasukkan data dirinya. Mulai dari minat, bakat, kemampuan, keterikatan, pengalaman organisasi, keinginan bidang pekerjaan, passion, dan yang lainnya.

“Masing-masing lulusan SMA atau SMK harus punya akun dan membuat profil mereka di aplikasi itu. Sehingga pemkot mengantongi data lengkap warga usia produktif,” lanjutnya.

BACA JUGA : DPRD Kota Surabaya Apresiasi Langkah Pemkot Terus Kembangkan SWK

Melalui data-data tersebut, pemkot bisa mengarahkan mereka ke jalur yang tepat. Semisal diadakan pelatihan, workshop, atau seminar, nantinya anak-anak muda bisa mendapatkan informasi secara langsung sesuai minat dan bakatnya. Termasuk ketika ada lowongan pekerjaan ataupun bursa kerja, Pemkot bisa melayangkan notifikasi kepada masing-masing akun.

Adanya data yang terintegrasi nantinya juga bisa memudahkan Pemkot untuk membuat program atau kebijakan bagi warga, utamanya usia produktif. Sehingga tenaga kerja bakal terserap dengan maksimal.

Reni juga menerangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah kota. Agar IPM dapat meningkat dengan pesat cara lainnya adalah dengan pengentasan pengangguran, hal itu jadi sebuah syarat yang mutlak. Maka dari itu dibutuhkan peningkatan daya jual atau saing usia produktif, dengan seperti itu pengangguran dapat dientaskan secara pasti.

“Pemkot Surabaya harus bisa memperbanyak pelatihan sesuai dengan minat bakat yang ditekuni kaum muda. Karena dengan begitu dapat membuat kualitas sumber daya manusia di Surabaya meningkat. Dan daya saing ekonomi Surabaya juga bakal melesat,” imbuh Reni.

BACA JUGA : Pimpinan DPRD Surabaya Ajak Semua Elemen Doakan Palestina

Ia optimistis bila Pemkot Surabaya akan bisa mewujudkan dorongan tersebut. Karena Pemkot Surabaya sudah menelurkan aplikasi khusus untuk Kader Surabaya Hebat (KSH). Yang tujuannya untuk merangkum data. jadi untuk sekadar merangkum profil kaum muda produktif bukanlah hal yang sulit.

“Ini juga jadi wujud komitmen untuk memajukan daerah. Jika ada kemauan, program atau aplikasi itu bisa diwujudkan dengan mudah,” tutup Reni. (Adv/JM01)