DPRD Surabaya Minta Layanan RSUD Surabaya Timur Dioptimalkan

0
8
DPRD Surabaya Minta Layanan RSUD Surabaya Timur Dioptimalkan
anggota DPRD Surabaya dr Akmarawita Kadir

Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Anggota DPRD Surabaya minta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya untuk mengoptimalkan layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur yang akan dibuka pada Oktober mendatang.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Surabaya dr Akmarawita Kadir memberikan beberapa catatan sebelum rumah sakit baru tersebut beroperasi. Menurutnya, untuk mengoperasikan rumah sakit baru sifatnya memang tidak bisa langsung, melainkan bertahap.

”Jadi untuk pembuatan rumah sakit, bahkan jenjangnya juga tidak bisa langsung. Jadi kita harus dari tipe C dulu, kemudian tipe B. Jadi sebenarnya prinsipnya tidak mengganggu pelayanan-pelayanan di Kota Surabaya. Malah membantu intinya,” katanya, Selasa (17/9/2024)

Menurutnya, prioritas awal dari operasional RS Surabaya Timur tersebut adalah pelayanan rawat jalan dengan para dokter dan tenaga medis yang diberdayakan dari sejumlah puskesmas atau rumah sakit lain milik Pemkot Surabaya.

“Saya harapkan dengan adanya rumah sakit yang akan dibuka di wilayah Surabaya Timur ini secepat mungkin secara optimal itu harus sudah siap SDM-nya. Baik dokter, perawat maupun peralatan-peralatan, hingga fasilitasnya,” tegasnya.

Akmarawita Kadir berharap, rumah sakit baru ini juga dilengkapi dengan ruang rawat inap standar, agar masyarakat nanti tidak perlu antre ketika berobat.Karena itu ia meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya untuk mengoptimalkan fasilitas tersebut untuk masyarakat.

BACA JUGA : Anggota DPRD Surabaya Terpilih Masih Menunggu Pembentukan AKD

Adanya rumah sakit baru di Surabaya Timur ini juga diharapkan mampu mengurangi antrean khususnya kelas tiga di tempat-tempat rumah sakit yang dimiliki Pemkot Surabaya.

”Jadi ini bisa memecah antrean sehingga pelayanan kesehatan itu lebih optimal lagi. Dan ini harus serius, dinas kesehatan harus betul-betul memberikan sistem yang optimal jangan sampai menggunakan tenaga kesehatan dari rumah sakit atau puskesmas ini secara berlama-lama atau jangka waktu lama,” pungkas Akmarawita Kadir. (Adv/JM01)