Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Selama 2019, Indosat Ooredoo berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, seiring dengan strategi yang diterapkan perusahaan dalam melayani kebutuhan pasar telekomunikasi Indonesia.
Tercatat Indosat Ooredoo berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 26,12 triliun atau naik 12,9 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yakni Rp 23,14 triliun. Kondisi membuat Indosat Ooredoo mampu membalik kerugian Rp 2,4 triliun pada 2018, menjadi untung Rp 1,57 triliun pada periode tahun 2019.
Dari sisi pelanggan seluler juga tumbuh sebesar 1,2 juta pelanggan menjadi 59,3 juta pelanggan pada akhir tahun 2019, dan Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp 27,9 ribu dari tahun sebelumnya sebesar Rp 18,7 ribu, yang utamanya disebabkan oleh tingginya peningkatan trafik data sebesar 71,6% YoY.
President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama menjelaskan, keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan strategi dalam 3 tahun terakhir menyebabkan kinerja keuangan yang solid.
“Kami berinvestasi untuk meningkatkan cakupan dan kinerja jaringan 4G kami. Dan langkah ini berkontribusi terhadap peningkatan basis pelanggan dan volume trafik data Perusahaan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (24/2/2020).
Ke depan, lanjutnya, perusahaan ingin memainkan peran utama dalam membangun ekosistem digital Indonesia dengan menghadirkan peningkatan kualitas layanan dan pengalaman bagi pelanggan yang akan menciptakan nilai bagi pemegang kepentingan perusahaan.
Indosat juga telah menyelesaikan penjualan 3.100 menara perusahaan kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Professional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,39 triliun.
“Penjualan ini akan mendukung rencana strategis Indosat Ooredoo untuk meningkatkan pengalaman jaringan lebih lanjut, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi pelanggan,” tambahAhmad.
Pada tahun 2020, perusahaan memberikan arahan pertumbuhan pendapatan sesuai dengan tingkat pertumbuhan pasar, dengan EBITDA margin pada kuadran persentase 30% atas, serta CAPEX diantara Rp 8,5 sampai dengan Rp 9,5 triliun.
Diketahui, Indosat Ooredoo juga berhasil melaksanakan penggelaran jaringan 4G secara intensif, mengembangkan cakupan populasi 4G dari hanya sebesar 44% pada akhir tahun 2017 hingga mencapai hampir 90% di tahun 2019 serta meningkatkan kualitas konektivitas di seluruh Indonesia secara signifikan.
Hingga saat ini, perusahaan juga telah mengoperasikan total 124.144 BTS per 31 Desember 2019, meningkat sebesar 49.218 BTS dibandingkan tahun lalu, dimana sebanyak 48.048 dianataranya adalah BTS 4G. (JM01)