Ini Cara Dosen UNESA Tingkatkan Literasi Kesehatan di Sekolah

0
55
Ini Cara Dosen UNESA Tingkatkan Literasi Kesehatan di Sekolah
Ini Cara Dosen UNESA Tingkatkan Literasi Kesehatan di Sekolah

Lamongan, JATIMMEDIA.COM – Pola hidup bersih dan sehat atau PHBS merupakan pertahanan penting dalam mencegah dari paparan berbagai virus yang membahayakan kesehatan. Karena itu, PHBS harus dibiasakan kepada siswa sejak dini.

Dan itulah yang dilakukan tim dosen prodi Pendidikan Jasmani, Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) UNESA di Lamongan pada 10-12 September 2022.

Mereka mengadakan pelatihan untuk guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SMP se-Kabupaten Lamongan. Tujuannya untuk membekali para guru dengan kemampuan literasi kesehatan yang nantinya bisa diterapkan dalam mendidik dan membiasakan siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Pelatihan yang diikuti sejumlah guru PJOK SMP ini menggandeng Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lamongan dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PJOK.

“Dalam literasi kesehatan itu ada yang namanya pengambilan keputusan. Ini berkaitan dengan kesadaran dari kebiasaan yang diberikan kepada siswa. Itulah yang kita bekali kepada guru,” ucap Irma Febriyanti, dosen UNESA dan pelaksana kegiatan.

Baca juga : Gandeng Disdik, Dosen FIO Helat Pelatihan Physical Literacy Guru PJOK

Irma menambahkan, pandemi Covid-19 harus menjadi pelajaran buat masyarakat akan pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalau kita sadari ya, anjuran atau prokes yang kita terapkan itu merupakan bagian dari PHBS yang memang harus menjadi bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari,” ucapnya.

Mengenai literasi kesehatan, lanjutnya, berkaitan dengan mencari, memahami, dan menilai informasi kesehatan serta menerapkannya dalam bentuk perilaku kesehatan.

Pelatihan ini melibatkan dosen-dosen lainnya seperti Dwi Cahyo Kartiko, Junaidi Budi Prihanto, dan Nur Shanti Retno Pambayun.

Menurut Irma, sebelum pelatihan, tim dosen ini melakukan pretest untuk mendapatkan data awal tentang profil guru PJOK, pendidikan dan promosi kesehatan melalui mata pelajaran PJOK, tingkat literasi kesehatan guru dan studi kasus. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan materi tentang literasi kesehatan dan melati keterampilan pengambilan keputusan dalam konteks literasi kesehatan.

Baca juga : Strategi Dosen FIO Perkuat Internalisasi Nilai Pancasila Melalui Olahraga di SMP…

Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan guru PJOK dapat mengintegrasikan keterampilan pengambilan keputusan dalam materi pendidikan dan promosi kesehatan di mata pelajaran PJOK untuk meningkatkan literasi kesehatan siswa.

“Dengan meningkatnya literasi kesehatan siswa, maka di masa depan mereka akan memiliki kemampuan yang optimal dalam menjaga kesehatan melalui penerapan perilaku kesehatan yang baik,” ucap Irma Febriyanti. (Adv/JM01)