Jakarta, JATIMMEDIA.COM – Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 699,43 triliun tahun ini. Anggaran ini meningkatkan dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 579,78 triliun.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, dalam PEN tahun ini, salah satu prioritas pemerintah adalah memberikan dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan alokasi anggaran PEN sebesar Rp 184,83 triliun.
“Pemerintah memberikan prioritas kepada pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional,” ujar Menko Airlangga seperti dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Minggu (4/4/2021).
Prioritas ini diberikan pada UMKM, lanjutnya, karena UMKM berkontribusi 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja (116,9 juta tenaga kerja).
“Untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi ini, akan diberikan melalui enam stimulus, yaitu: Subsidi Bunga UMKM, Bantuan Produktif Usaha Mikro, Subsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP), Penempatan Dana pada Bank Umum, Insentif Pajak, dan Restrukturisasi Kredit,” tambah Airlangga.
Baca juga : Novotel Samator Siapkan Iftar Festive dan Ramadhan Homecoming untuk Buka Puasa…
Diketahui, berdasarkan survei Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) kepada 195.099 UMKM, dampak dari pandemi menyebabkan 23,10 persen UMKM mengalami penurunan omzet usaha, 19,50 persen terhambat distribusi, dan 19,45 persen mengalami kendala permodalan.
Begitu juga dengan hasil survei Bank Pembangunan Asia (ADB) yang menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda, yaitu 30,5 persen UMKM di Indonesia menghadapi penurunan permintaan domestik dan sebanyak 48,6 persen UMKM tutup sementara.
Halaman selanjutnya: Salah satu langkah pemerintah…