Surabaya, JATIMMEDIA.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi mengesahkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya 2024. APBD senilai Rp 10,9 triliun tersebut ditetapkan bersamaan dengan Hari Pahlawan 10 November.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, dengan penetapan APBD Surabaya yang lebih dini ini, maka aparatur pemerintah kota bisa menyiapkan lebih matang program dan kegiatan Surabaya untuk tahun depan.
“Dengan penetapan APBD ini, diharapkan pada 2 Januari 2024, APBD bisa berjalan dengan efektif,” katanya, Sabtu (11/11/2023).
Awi, panggilan akrabnya, juga menyebutkan, program-program pembangunan Kota Surabaya disusun melalui masukan, saran dan gagasan dari berbagai representasi masyarakat di kampung-kampung, yang dihimpun melalui musyawarah pembangunan.
Saran dan gagasan warga juga dihimpun melalui penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan 50 anggota DPRD, maupun melalui pertemuan-pertemuan informal bersama warga di berbagai kampung dan pemukiman.
BACA JUGA : DPRD Kota Surabaya Minta Dishub Genjot Realisasi Pendapatan Parkir
“Pembangunan menyentuh di semua wilayah Surabaya, menyentuh di semua lapisan masyarakat, melibatkan semua kampung dan pemukiman, serta mencakup sekian banyak urusan pemerintahan. Kita beruntung punya kekuatan APBD yang besar, yang ditopang sumber daya manusia yang bagus, sistem pelayanan yang terus berbenah, serta leadership yang hebat di semua tingkatan. Ditambah lagi, kemajuan Surabaya digerakkan oleh partisipasi masyarakat yang hebat dan luar biasa,” kata Awi.
Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan, dalam APBD 2024 itu Pemkot Surabaya memprioritaskan bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Pihaknya juga memastikan pemkot akan meneruskan sampai selesai, baik pembangunan jalan di Wiyung, Banyuurip, dan juga pembangunan underpass Dolog.
Eri juga menargetkan pada 2024 angka kemiskinan bisa turun menjadi di bawah 2 persen. Sebab, pada 2022-2023, terhitung Maret sampai Maret, angka kemiskinan sudah menurun hingga 4,6 persen.
“Nah, kita mulai melakukan penyelesaian kemiskinan dengan padat karya itu di bulan Juni sampai hari ini. Makanya, target kita 2024 nanti adalah di bawah 2 persen dan akan tercapai Maret tahun depan,” terangnya.
BACA JUGA : DPRD Surabaya Minta Pemkot Optimalkan Beasiswa Pemuda Tangguh
Adapun sektor pendidikan dan kesehatan menjadi urutan teratas dalam alokasi anggaran pembangunan tahun depan. Rinciannya, yakni masing-masing di level 21 persen dari APBD 2024, disusul sektor pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana lain.
“Seperti pavingisasi, perbaikan saluran air yang menekan ancaman banjir, lampu penerangan umum, perbaikan berbagai balai RW untuk mendekatkan layanan pada masyarakat, program pemberdayaan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan,” pungkasnya. (Adv/JM01)