“Adek, tolong mama ambilkan gelas ya,” ujar seorang Ibu pada anaknya yang dijawab dengan enteng “Bentar Ma, ini lagi asyik,” ujar seorang anak sambil tetap memainkan gadgetnya.
Sidoarjo, JATIMMEDIA.COM – Sepenggal percakapan ini dan banyak kejadian lain yang seperti itu, sering kita temui di era kekinian. Ini terjadi seiring dengan semakin berkembangnya teknologi khusunya gadget, yang harus diakui telah sukses membuat pola komunikasi dan hubungan sosial berubah.
Penggunaan gadget secara bebas dan tidak bertanggungjawab oleh anak-anak, telah menciptakan degradasi moral dan mental anak-anak. Diakui atau tidak, dengan semakin masifnya penggunaan gadged dikalangan anak-anak, bukan hanya membuat anak kehilangan tatakrama dan kehidupan sosialnya, tapi juga semakin menjauhkan anak pada kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan sensor motorik. Anak-anak menjadi anak-anak yang egois, malas bergerak, yang lebih nyaman dengan dunianya sendiri dengan gadgetnya dan bahkan tidak jarang menjadi anak-anak yang anti sosial.
Menyadari kondisi yang akan semakin mengkhawatirkan bagi generasi masa depan, serta kegelisahan akan dampak perkembangan teknologi khususnya terhadap anak, Irfandi dan pemuda setempat menggagas terbentuknya “Kampung Lali Gadget” yang berlokasi di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Irfandi menjelaskan, dengan semakin masifnya gadget telah membuat banyak anak-anak kehilangan kemampuan sosialnya dan menjadi lebih indivualistik. Karena itu, di Kampung Lali Gadget mereka akan diajak bermain permainan tradisional yang akan membantu anak-anak untuk lebih memahami arti kehidupan sosial, kerjasama dan nilai-nilai kebersamaan, kepemimpinan, serta tolong menolong.
BACA JUGA : PLN Gelar Apel Siaga Amankan Pasokan Listrik Natal 2024 dan Tahun…
“Kampung Lali Gadget adalah wadah untuk anak-anak bermain permainan tradisional, dimana anak-anak dibebaskan untuk bereksplorasi dan mengenal beberapa permainan tradisional, yang akan memicu kemampuan mereka dalam bersosialisasi, kreasi dan bekerjasama,” terang Irfandi.
Di Kampung Lali Gadget ini, tambahnya, banyak hal yang bisa dilakukan anak-anak. Diantaranya ada kegiatan bermain air, bermain pasir bikin kolase, membuat permainan tradisional seperti membuat kitiran dan wayang dari daun singkong, atau membuat kalung.
Begitu juga, anak-anak bisa bermain mainan tradisional seperti main damparan, bermain gobak sodor, main eklek, petak umpet, dakon, gasing, ada bakiak panjang, egrang dan sebagainya.
BACA JUGA : Dukung OPOP Expo 2024, UUS Bank Jatim Salurkan KUR Syariah
“Kampung Lali Gadget tidak hanya menerima pengunjung umum, tapi kami juga telah beberapa kali berkolaborasi dengan sekolah untuk mengajak siswanya mengenal beragam permainan tradisional sekaligus membangun teamwork para siswa,: tambah Irfandi.
Halaman selanjutnya: Semangat Kampung Lali Gadget…..
 UID Jawa Timur melalui Program TJSL){kind=link}